Protes pelarangan jilbab yang diberlakukan Kementerian Pendidikan India terus meluas. Reaksi pun bermunculan, bahkan dari dunia internasional termasuk Indonesia.
"Kami mengutuk keras atas tindakan negara bagian di India sana yang melarang wanita muslimah berpakaian sesuai dengan keyakinan agamanya," kata Ketua GNPF Ulama Binjai, Ustaz Sani Abdul Fatah kepada RMOLSumut, Senin (14/2).
Menurut Sani, sikap yang dikeluarkan Pemerintah India itu akan memancing reaksi dan sentimen agama di dunia internasional. Mengingat, selama ini, hubungan mesra di komunitas-komunitas warga keturunan india Hindu dan warga muslim sudah terjalin.
"Ini provokasi! Kami sampaikan kepada si presiden India itu , si Narendra Modi bahwa warga negara Hindu India juga ada bertempat tinggal di negara-negara lain khususnya juga di Indonesia ini," kata Sani.
Sani berpendapat, tindakan pelarangan itu akan merusak upaya perdamaian dunia, dimana eskalasi kekerasan yang melibatkan dunia islam di komunitas internasional beberapa tahun ini semakin menajam.
"Tindakan biadab mereka itu akan memicu konflik besar antar agama. Kebayang ngga kalau hal yang sama juga dilakukan oleh umat islam di Indonesia dengan melarang nilai-nilai yang hidup di masayrakat keturunan india hindu?" lanjut Sani.
Untuk itu, Sani mendesak agar pemerintah India segera menghentikan kebijakan pelarangan penggnaan jilbab di lingkungan sekolah.
"Dunia sedang menunggu niat baik pemerintah India untuk menghentikan potensi kerusuhan semakin luas," demikian Sani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved