Ada sekitar 32 orang relawan, sudah standby dipinggir kolam sejak pagi tadi, 5 diantaranya merupakan karyawan (petugas) penjaga kolam Taman Air Percut (TAP). Sengaja penjaga kolam TAP diikut sertakan oleh ACT, bertujuan untuk saling berbagi ilmu dan skil dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk daerah yang memiliki beberapa kolam seperti di TAP ini.
TAP sendiri saat ini memilki belasan kolam baik kolam bermain wahana air maupun kolam ikan dan lainnya. Taman yang berada di Jalan Tanjung Selamat Palo Gelombang, merupakan wahana yang sangat diminati oleh keluarga yang ingin berekreasi menikmati wisata agro, ditambah TAP memiliki belasan kolam. Untuk itulah kenapa ACT-MRI Sumut memilih tempat ini sebagai lokasi Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana.
Dilokasi, Ketua MRI Sumut Ali Sahniur mengatakan kegiatan ini di buat oleh DMll pusat untuk meningkatkan skil relawan ACT-MRI SUMUT, diharapkan kegiatan ini mampu menjadi penolong diri sendiri dan masyarakat dan berharap diimplementasikan ke masyarakat umum.
Kegiatan ini dimulai dengan Apel terlebih dahulu, Kacab ACT Sumut Fadhli Septavianra menyempatkan diri berhadir dilokasi TAP ini, beliau pun memberikan arahan dan menyemangati para relawan MRI Sumut, untuk tetap konsisten dalam kerelawanan serta selalu tanggap dan siaga dalam kebencanaan.
Ketika pelatihan, para relawan memang tampak bersungguh-sungguh dalam menjalankan berbagai materi pelatihan yang dipandu oleh tim DM11 ACT Pusat. Salah seorang istuktur dari DM11 ACT Pusat, Lukman Solahuddin mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi musim hujan dan musim pancaroba yang mana cuaca sangat ekstrim, baik hujan, petir dan angin hal ini bisa berpotensi untuk banjir baik banjir genangan ataupun banjir bandang.
\"Untuk itu kami saat ini memiliki program menyiagakan seluruh relawan dari Sabang sampai Merauke, seluruh Nusantara dengan cara mengadakan apel siaga dan pelatihan-pelatihan penguatan di Water Rescue. Dan semua materi yang dipaparkan adalah standard dasar penyelamatan. Kita berharap semua relawan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana geometeorology yang diprediksi di bulan ini,\" jelas Lukman.[R]
" itemprop="description"/>Ada sekitar 32 orang relawan, sudah standby dipinggir kolam sejak pagi tadi, 5 diantaranya merupakan karyawan (petugas) penjaga kolam Taman Air Percut (TAP). Sengaja penjaga kolam TAP diikut sertakan oleh ACT, bertujuan untuk saling berbagi ilmu dan skil dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk daerah yang memiliki beberapa kolam seperti di TAP ini.
TAP sendiri saat ini memilki belasan kolam baik kolam bermain wahana air maupun kolam ikan dan lainnya. Taman yang berada di Jalan Tanjung Selamat Palo Gelombang, merupakan wahana yang sangat diminati oleh keluarga yang ingin berekreasi menikmati wisata agro, ditambah TAP memiliki belasan kolam. Untuk itulah kenapa ACT-MRI Sumut memilih tempat ini sebagai lokasi Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana.
Dilokasi, Ketua MRI Sumut Ali Sahniur mengatakan kegiatan ini di buat oleh DMll pusat untuk meningkatkan skil relawan ACT-MRI SUMUT, diharapkan kegiatan ini mampu menjadi penolong diri sendiri dan masyarakat dan berharap diimplementasikan ke masyarakat umum.
Kegiatan ini dimulai dengan Apel terlebih dahulu, Kacab ACT Sumut Fadhli Septavianra menyempatkan diri berhadir dilokasi TAP ini, beliau pun memberikan arahan dan menyemangati para relawan MRI Sumut, untuk tetap konsisten dalam kerelawanan serta selalu tanggap dan siaga dalam kebencanaan.
Ketika pelatihan, para relawan memang tampak bersungguh-sungguh dalam menjalankan berbagai materi pelatihan yang dipandu oleh tim DM11 ACT Pusat. Salah seorang istuktur dari DM11 ACT Pusat, Lukman Solahuddin mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi musim hujan dan musim pancaroba yang mana cuaca sangat ekstrim, baik hujan, petir dan angin hal ini bisa berpotensi untuk banjir baik banjir genangan ataupun banjir bandang.
\"Untuk itu kami saat ini memiliki program menyiagakan seluruh relawan dari Sabang sampai Merauke, seluruh Nusantara dengan cara mengadakan apel siaga dan pelatihan-pelatihan penguatan di Water Rescue. Dan semua materi yang dipaparkan adalah standard dasar penyelamatan. Kita berharap semua relawan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana geometeorology yang diprediksi di bulan ini,\" jelas Lukman.[R]
"/>Ada sekitar 32 orang relawan, sudah standby dipinggir kolam sejak pagi tadi, 5 diantaranya merupakan karyawan (petugas) penjaga kolam Taman Air Percut (TAP). Sengaja penjaga kolam TAP diikut sertakan oleh ACT, bertujuan untuk saling berbagi ilmu dan skil dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk daerah yang memiliki beberapa kolam seperti di TAP ini.
TAP sendiri saat ini memilki belasan kolam baik kolam bermain wahana air maupun kolam ikan dan lainnya. Taman yang berada di Jalan Tanjung Selamat Palo Gelombang, merupakan wahana yang sangat diminati oleh keluarga yang ingin berekreasi menikmati wisata agro, ditambah TAP memiliki belasan kolam. Untuk itulah kenapa ACT-MRI Sumut memilih tempat ini sebagai lokasi Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana.
Dilokasi, Ketua MRI Sumut Ali Sahniur mengatakan kegiatan ini di buat oleh DMll pusat untuk meningkatkan skil relawan ACT-MRI SUMUT, diharapkan kegiatan ini mampu menjadi penolong diri sendiri dan masyarakat dan berharap diimplementasikan ke masyarakat umum.
Kegiatan ini dimulai dengan Apel terlebih dahulu, Kacab ACT Sumut Fadhli Septavianra menyempatkan diri berhadir dilokasi TAP ini, beliau pun memberikan arahan dan menyemangati para relawan MRI Sumut, untuk tetap konsisten dalam kerelawanan serta selalu tanggap dan siaga dalam kebencanaan.
Ketika pelatihan, para relawan memang tampak bersungguh-sungguh dalam menjalankan berbagai materi pelatihan yang dipandu oleh tim DM11 ACT Pusat. Salah seorang istuktur dari DM11 ACT Pusat, Lukman Solahuddin mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi musim hujan dan musim pancaroba yang mana cuaca sangat ekstrim, baik hujan, petir dan angin hal ini bisa berpotensi untuk banjir baik banjir genangan ataupun banjir bandang.
\"Untuk itu kami saat ini memiliki program menyiagakan seluruh relawan dari Sabang sampai Merauke, seluruh Nusantara dengan cara mengadakan apel siaga dan pelatihan-pelatihan penguatan di Water Rescue. Dan semua materi yang dipaparkan adalah standard dasar penyelamatan. Kita berharap semua relawan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana geometeorology yang diprediksi di bulan ini,\" jelas Lukman.[R]
"/>