Edy menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Dirut PT Inalum beberapa waktu lalu untuk membicarakan persoalan hutang tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia memperoleh informasi bahwa perusahaan BUMN tersebut saat ini sedang memiliki persoalan keuangan. Saat ini menurutnya, Inalum tidak memiliki uang untuk membayar hutang tersebut.
\"Saya sudah panggil dirutnya, bagaimana caranya mereka membayar. Persoalannya mereka tak punya uang. Tak mungkin juga perusahaan negara itu kita jual,\" ungkapnya.
Tim yang sudah dibentuk itulah kata Edy nantinya yang akan melakukan pembahasan terkait solusi atas persoalan yang ada. Salah satunya bisa jadi dilakukan dalam bentuk konversi menjadi saham atau metode lain.
\"win-win solution apa yang bisa kita lakukan, ini kan kita sor sendiri. Merasa mereka punya uang, kenyataannya dia tak ada uang. itu yang sedang dikoordinasikan, yang jelas inkrah kita menang,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Edy menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Dirut PT Inalum beberapa waktu lalu untuk membicarakan persoalan hutang tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia memperoleh informasi bahwa perusahaan BUMN tersebut saat ini sedang memiliki persoalan keuangan. Saat ini menurutnya, Inalum tidak memiliki uang untuk membayar hutang tersebut.
\"Saya sudah panggil dirutnya, bagaimana caranya mereka membayar. Persoalannya mereka tak punya uang. Tak mungkin juga perusahaan negara itu kita jual,\" ungkapnya.
Tim yang sudah dibentuk itulah kata Edy nantinya yang akan melakukan pembahasan terkait solusi atas persoalan yang ada. Salah satunya bisa jadi dilakukan dalam bentuk konversi menjadi saham atau metode lain.
\"win-win solution apa yang bisa kita lakukan, ini kan kita sor sendiri. Merasa mereka punya uang, kenyataannya dia tak ada uang. itu yang sedang dikoordinasikan, yang jelas inkrah kita menang,\" pungkasnya."/>
Edy menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Dirut PT Inalum beberapa waktu lalu untuk membicarakan persoalan hutang tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia memperoleh informasi bahwa perusahaan BUMN tersebut saat ini sedang memiliki persoalan keuangan. Saat ini menurutnya, Inalum tidak memiliki uang untuk membayar hutang tersebut.
\"Saya sudah panggil dirutnya, bagaimana caranya mereka membayar. Persoalannya mereka tak punya uang. Tak mungkin juga perusahaan negara itu kita jual,\" ungkapnya.
Tim yang sudah dibentuk itulah kata Edy nantinya yang akan melakukan pembahasan terkait solusi atas persoalan yang ada. Salah satunya bisa jadi dilakukan dalam bentuk konversi menjadi saham atau metode lain.
\"win-win solution apa yang bisa kita lakukan, ini kan kita sor sendiri. Merasa mereka punya uang, kenyataannya dia tak ada uang. itu yang sedang dikoordinasikan, yang jelas inkrah kita menang,\" pungkasnya."/>
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) membentuk tim untuk membahas soal hutang PT Inalum atas pajak Air Permukaan Umum (APU) sebesar Rp 2,3 triliun. Tim ini menurutnya akan membahas pola pembayaran hutang yang dari sisi hukum sudah inkrah tersebut.
"Ini sedang proses, saya sudah bentuk tim," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Senin (12/8/2019).
Edy menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Dirut PT Inalum beberapa waktu lalu untuk membicarakan persoalan hutang tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia memperoleh informasi bahwa perusahaan BUMN tersebut saat ini sedang memiliki persoalan keuangan. Saat ini menurutnya, Inalum tidak memiliki uang untuk membayar hutang tersebut.
"Saya sudah panggil dirutnya, bagaimana caranya mereka membayar. Persoalannya mereka tak punya uang. Tak mungkin juga perusahaan negara itu kita jual," ungkapnya.
Tim yang sudah dibentuk itulah kata Edy nantinya yang akan melakukan pembahasan terkait solusi atas persoalan yang ada. Salah satunya bisa jadi dilakukan dalam bentuk konversi menjadi saham atau metode lain.
"win-win solution apa yang bisa kita lakukan, ini kan kita sor sendiri. Merasa mereka punya uang, kenyataannya dia tak ada uang. itu yang sedang dikoordinasikan, yang jelas inkrah kita menang," pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) membentuk tim untuk membahas soal hutang PT Inalum atas pajak Air Permukaan Umum (APU) sebesar Rp 2,3 triliun. Tim ini menurutnya akan membahas pola pembayaran hutang yang dari sisi hukum sudah inkrah tersebut.
"Ini sedang proses, saya sudah bentuk tim," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Senin (12/8/2019).
Edy menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Dirut PT Inalum beberapa waktu lalu untuk membicarakan persoalan hutang tersebut. Dalam pertemuan tersebut ia memperoleh informasi bahwa perusahaan BUMN tersebut saat ini sedang memiliki persoalan keuangan. Saat ini menurutnya, Inalum tidak memiliki uang untuk membayar hutang tersebut.
"Saya sudah panggil dirutnya, bagaimana caranya mereka membayar. Persoalannya mereka tak punya uang. Tak mungkin juga perusahaan negara itu kita jual," ungkapnya.
Tim yang sudah dibentuk itulah kata Edy nantinya yang akan melakukan pembahasan terkait solusi atas persoalan yang ada. Salah satunya bisa jadi dilakukan dalam bentuk konversi menjadi saham atau metode lain.
"win-win solution apa yang bisa kita lakukan, ini kan kita sor sendiri. Merasa mereka punya uang, kenyataannya dia tak ada uang. itu yang sedang dikoordinasikan, yang jelas inkrah kita menang," pungkasnya.