Sepanjang sejarah Kota Medan, Walikota Dzulmi Eldin mungkin akan dicatat sebagai pemimpin yang paling banyak dicaci maki.
Eldin membiarkan dirinya diterpa opini caci maki. Padahal Eldin tak seburuk yang digambarkan opini yang terbentuk.
Hal itu disampaikan Pengamat Politik Shohibul Anshor kepada RMOLSumut, Senin (5/8).
"Eldin terlalu jujur untuk menjadi politisi dalam pentas politik yang menjadi trend saat ini," kata Shohibul.
Menurut Shohibul, Eldin kurang faham bahwa Walikota tak boleh hanya bekerja. "Ia perlu juga mengikuti mesin popularisme dan mesin pasar elektorasi untuk memanipulasi opini," sambung Shohibul.
Shohibul mengingatkan, pada 2015 lalu, Eldin pun mampu berjalan sendiri tanpa partai pengusung.
"Eldin datang ke pimpinan PDIP untuk meminta Akhyar Nasution menjadi wakilnya dan menyatakan jika bukan dengan kader PDIP ini ia tak akan maju Pilkada. Saat itu ia sudah beroleh dukungan yang secara jumlah sudah lebih dari cukup meski tanpa PDIP," demikian Shohibul. [hta]
© Copyright 2024, All Rights Reserved