Flyer yang mestinya berisikan propaganda ketertiban itu menyisipkan pesan yang tendensius terhadap peserta Reuni 212.
Akibatnya, akun itu pun menuai banyak komentar dan kritikan dari warga net.
\"Kampanye ketertiban yang beredar di instagram itu sungguh melukai hati kami. Pasalnya, umat yang sudah mulai menata kekondusifan kok malah dipecah lagi lewat kampanye Polres Binjai,\" kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Sani Abdul Fatah kepada Kantor Berita RMOLSumut , Senin (26/11) .
Sani juga mempertanyakan kebijakan admin akun medsos tersebut yang menurut Sani berlebihan.
\"Bukankah Reuni 212 di Jakarta sudah mengantongi izin dari Kepolisian dan Pemprov DKI. Kenapa kok dengan beraninya Polres Binjai mengeluarkan berita HOAX kek gini?\" tanya Sani.
Postingan tersebut, menurut Sani adalah sebuah fitnah yang diarahkan kepada calon peserta reuni.
\"Ini fitnah. Kami sangat marah dengan hal ini. Nampaknya Polres Binjai ini sangat benci dengan Aksi 212 i. Dan ini jelas-jelas dapat merusak citra Polri itu sendiri,\" kata Sani.
Untuk itu, kata Sani, PA 212 Kota Binjai akan melaporkan akun media sosial milik Polresta Binja itu.
\"Kami Tidak akan diam. kami akan tempuh jalur hukum atas provokasi ini,\" demikian Sani.
Sebelumnya, sebuah akun Instagram Tribrataresbinjai mengunggah sebuah flyer. Dalam unggahan beberapa jam lalu, dan dikomentari oleh sekitar 300 akun, admin memuat sebuah poto yang bertuliskan:
\"Tujuan tersembunyi reuni 212. Gerakan Reuni 212 berusaha menggerakkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah untuk berupaya menggulingkan pemerintahan dengan cara-cara serupa Hizbut Tahrir di Suriah. Alwi Shihab\".[R]
" itemprop="description"/>Flyer yang mestinya berisikan propaganda ketertiban itu menyisipkan pesan yang tendensius terhadap peserta Reuni 212.
Akibatnya, akun itu pun menuai banyak komentar dan kritikan dari warga net.
\"Kampanye ketertiban yang beredar di instagram itu sungguh melukai hati kami. Pasalnya, umat yang sudah mulai menata kekondusifan kok malah dipecah lagi lewat kampanye Polres Binjai,\" kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Sani Abdul Fatah kepada Kantor Berita RMOLSumut , Senin (26/11) .
Sani juga mempertanyakan kebijakan admin akun medsos tersebut yang menurut Sani berlebihan.
\"Bukankah Reuni 212 di Jakarta sudah mengantongi izin dari Kepolisian dan Pemprov DKI. Kenapa kok dengan beraninya Polres Binjai mengeluarkan berita HOAX kek gini?\" tanya Sani.
Postingan tersebut, menurut Sani adalah sebuah fitnah yang diarahkan kepada calon peserta reuni.
\"Ini fitnah. Kami sangat marah dengan hal ini. Nampaknya Polres Binjai ini sangat benci dengan Aksi 212 i. Dan ini jelas-jelas dapat merusak citra Polri itu sendiri,\" kata Sani.
Untuk itu, kata Sani, PA 212 Kota Binjai akan melaporkan akun media sosial milik Polresta Binja itu.
\"Kami Tidak akan diam. kami akan tempuh jalur hukum atas provokasi ini,\" demikian Sani.
Sebelumnya, sebuah akun Instagram Tribrataresbinjai mengunggah sebuah flyer. Dalam unggahan beberapa jam lalu, dan dikomentari oleh sekitar 300 akun, admin memuat sebuah poto yang bertuliskan:
\"Tujuan tersembunyi reuni 212. Gerakan Reuni 212 berusaha menggerakkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah untuk berupaya menggulingkan pemerintahan dengan cara-cara serupa Hizbut Tahrir di Suriah. Alwi Shihab\".[R]
"/>Flyer yang mestinya berisikan propaganda ketertiban itu menyisipkan pesan yang tendensius terhadap peserta Reuni 212.
Akibatnya, akun itu pun menuai banyak komentar dan kritikan dari warga net.
\"Kampanye ketertiban yang beredar di instagram itu sungguh melukai hati kami. Pasalnya, umat yang sudah mulai menata kekondusifan kok malah dipecah lagi lewat kampanye Polres Binjai,\" kata Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Sani Abdul Fatah kepada Kantor Berita RMOLSumut , Senin (26/11) .
Sani juga mempertanyakan kebijakan admin akun medsos tersebut yang menurut Sani berlebihan.
\"Bukankah Reuni 212 di Jakarta sudah mengantongi izin dari Kepolisian dan Pemprov DKI. Kenapa kok dengan beraninya Polres Binjai mengeluarkan berita HOAX kek gini?\" tanya Sani.
Postingan tersebut, menurut Sani adalah sebuah fitnah yang diarahkan kepada calon peserta reuni.
\"Ini fitnah. Kami sangat marah dengan hal ini. Nampaknya Polres Binjai ini sangat benci dengan Aksi 212 i. Dan ini jelas-jelas dapat merusak citra Polri itu sendiri,\" kata Sani.
Untuk itu, kata Sani, PA 212 Kota Binjai akan melaporkan akun media sosial milik Polresta Binja itu.
\"Kami Tidak akan diam. kami akan tempuh jalur hukum atas provokasi ini,\" demikian Sani.
Sebelumnya, sebuah akun Instagram Tribrataresbinjai mengunggah sebuah flyer. Dalam unggahan beberapa jam lalu, dan dikomentari oleh sekitar 300 akun, admin memuat sebuah poto yang bertuliskan:
\"Tujuan tersembunyi reuni 212. Gerakan Reuni 212 berusaha menggerakkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah untuk berupaya menggulingkan pemerintahan dengan cara-cara serupa Hizbut Tahrir di Suriah. Alwi Shihab\".[R]
"/>