Pemblokiran jalan lintas Sumatera (Jalnsum) di Desa Mompang Julu mewarnai aksi warga yang menuntut agar Pemkab Mandailing Natal mencopot Kepala Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Senin (29/6). Mereka mendesak kepala desa dicopot karena dinilai tidak transparan dalam pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desa mereka. "Meminta klarifikasi & Informasi Bapak Kepala Desa Mompang Julu Bapak “Hendri Hasibuan” tentang Dana Desa Anggaran T.A 2018 – 2020 ketika tidak bisa mengklarifikasi semua dugaan yang tercantum maka mundur sekarang juga," teriak beberapa orator massa. Personil gabungan dari Polri-TNI yang mengetahui aksi tersebut sempat melakukan negosiasi agar massa membuka blokir jalan. Namun negosiasi tidak berjalan dengan baik hingga berujung aksi pelemparan batu dan kayu yang dilakukan oleh massa pengunjuk rasa. Mereka meminta surat pencopotan sang Kepala Desa harus dikeluarkan secepatnya. Tidak hanya itu, massa juga membakar 1 unit sepeda motor dan dua kendaraan roda empat. Salah satu diantaranya merupakan mobil dinas Wakapolres Madina. Keterlibatan anak-anak dalam aksi tersebut membuat pihak kepolisian memilih bertindak persuasif dan tetap melakukan pendekatan komunikatif. Hingga hari ini, personil Polri dan TNI masih berjaga di lokasi untuk mencegah aksi serupa terjadi lagi.[R]
Pemblokiran jalan lintas Sumatera (Jalnsum) di Desa Mompang Julu mewarnai aksi warga yang menuntut agar Pemkab Mandailing Natal mencopot Kepala Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Senin (29/6). Mereka mendesak kepala desa dicopot karena dinilai tidak transparan dalam pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desa mereka. "Meminta klarifikasi & Informasi Bapak Kepala Desa Mompang Julu Bapak “Hendri Hasibuan” tentang Dana Desa Anggaran T.A 2018 – 2020 ketika tidak bisa mengklarifikasi semua dugaan yang tercantum maka mundur sekarang juga," teriak beberapa orator massa. Personil gabungan dari Polri-TNI yang mengetahui aksi tersebut sempat melakukan negosiasi agar massa membuka blokir jalan. Namun negosiasi tidak berjalan dengan baik hingga berujung aksi pelemparan batu dan kayu yang dilakukan oleh massa pengunjuk rasa. Mereka meminta surat pencopotan sang Kepala Desa harus dikeluarkan secepatnya. Tidak hanya itu, massa juga membakar 1 unit sepeda motor dan dua kendaraan roda empat. Salah satu diantaranya merupakan mobil dinas Wakapolres Madina. Keterlibatan anak-anak dalam aksi tersebut membuat pihak kepolisian memilih bertindak persuasif dan tetap melakukan pendekatan komunikatif. Hingga hari ini, personil Polri dan TNI masih berjaga di lokasi untuk mencegah aksi serupa terjadi lagi.© Copyright 2024, All Rights Reserved