Kabar mengenai virus baru G4 Flu Babi asal China yang diprediksi akan menjadi pandemi baru memicu kekhawatiran para peternak babi di Sumatera Utara. Mereka berharap, pemerintah dapat melakukan upaya pencegahan virus tersebut masuk ke Indonesia. Sebab, virus African Swine Fever (ASF) yang terjadi tahun lalu sudah sangat membuat mereka merugi dalam jumlah yang sangat besar. "Kita berharap bisalah dihindari, kalau ada langkah-langkah pencegahannya kami pun ingin tau caranya," kata Hasan Sihombing, salah seorang peternah babi di Jalan Jampung Selambo Toba, Kecamatan Mariendal, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (3/7). Hasan menjelaskan, beternak babi merupakan mata pencaharian utama mereka. Karena itu, mereka senantiasa berharap ada sosialisasi dari pemerintah mengenai upaya-upaya pencegahan terhadap virus yang mengancam ternak mereka. Mereka memastikan siap untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan ternak tersebut. "Kalau dari kami selaku peternak selama ini upayanya agar babi ini tetap sehat ya dengan membersihkan kandangnya, memberi pakan yang baik. begitu, makanya kami berharap tidak sampai virus itu ke sini," ungkapnya. Diketahui pada tahun 2019 lalu virus ASF menyebabkan kematian massal babi di Sumatera Utara. Para peternak mengaku sangat trauma dengan peristiwa tersebut dan berharap kejadian yang sama tidak terulang. "Puluhan ton tahun lalu itu dari sini babi mati," pungkasnya.[R]
Kabar mengenai virus baru G4 Flu Babi asal China yang diprediksi akan menjadi pandemi baru memicu kekhawatiran para peternak babi di Sumatera Utara. Mereka berharap, pemerintah dapat melakukan upaya pencegahan virus tersebut masuk ke Indonesia. Sebab, virus African Swine Fever (ASF) yang terjadi tahun lalu sudah sangat membuat mereka merugi dalam jumlah yang sangat besar. "Kita berharap bisalah dihindari, kalau ada langkah-langkah pencegahannya kami pun ingin tau caranya," kata Hasan Sihombing, salah seorang peternah babi di Jalan Jampung Selambo Toba, Kecamatan Mariendal, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (3/7). Hasan menjelaskan, beternak babi merupakan mata pencaharian utama mereka. Karena itu, mereka senantiasa berharap ada sosialisasi dari pemerintah mengenai upaya-upaya pencegahan terhadap virus yang mengancam ternak mereka. Mereka memastikan siap untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah untuk menjaga kesehatan ternak tersebut. "Kalau dari kami selaku peternak selama ini upayanya agar babi ini tetap sehat ya dengan membersihkan kandangnya, memberi pakan yang baik. begitu, makanya kami berharap tidak sampai virus itu ke sini," ungkapnya. Diketahui pada tahun 2019 lalu virus ASF menyebabkan kematian massal babi di Sumatera Utara. Para peternak mengaku sangat trauma dengan peristiwa tersebut dan berharap kejadian yang sama tidak terulang. "Puluhan ton tahun lalu itu dari sini babi mati," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved