RMOLSumut Tahun 2019 menjadi tahun yang kelam bagi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, di tahun ini dua orang terkasihnya berpulang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Istrinya, Kristiani Herrawati berpulang kepada-Nya terlebih dahulu. Pada tanggal 1 Juni lalu, wanita yang akrab disapa Ani Yudhoyono itu wafat setelah berjuang melawan kanker darah atau leukimia.
Berselang tiga bulan, tepatnya pada tanggal 30 Agutus lalu, sang ibu, Siti Habibah turut berpulang ke pangkuan sang pencipta.
Melalui akun Twitter pribadinya, SBY menyampaikan ucapan terima kasih kepada para sahabat yang sudah menyempatkan diri ke melayat.
Saya ucapkan terima kasih yg tulus kpd para sahabat yg melakukan takziah atas wafatnya Ibunda Hajah Siti Habibah. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak-Ibu sekalian,†kicaunya.
Dalam unggahan selanjutnya, SBY memajang foto dirinya saat akan dilantik menjadi presiden tahun 2004 lalu. Foto itu berisi dirinya, bersama dengan almarhumah Ani Yudhoyono dan Siti Habibah sedang memanjatkan doa.
Sebelum memimpin Indonesia, 20 Okt 2004, kami berdoa bersama. Kini tinggal kenangan. Selamat jalan Ibunda & Istri tercinta. Semoga bertemu di taman surga,†tutup ketua umum Partai Demokrat itu.[top]
Istrinya, Kristiani Herrawati berpulang kepada-Nya terlebih dahulu. Pada tanggal 1 Juni lalu, wanita yang akrab disapa Ani Yudhoyono itu wafat setelah berjuang melawan kanker darah atau leukimia.
Berselang tiga bulan, tepatnya pada tanggal 30 Agutus lalu, sang ibu, Siti Habibah turut berpulang ke pangkuan sang pencipta.
Melalui akun Twitter pribadinya, SBY menyampaikan ucapan terima kasih kepada para sahabat yang sudah menyempatkan diri ke melayat.
Saya ucapkan terima kasih yg tulus kpd para sahabat yg melakukan takziah atas wafatnya Ibunda Hajah Siti Habibah. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak-Ibu sekalian,†kicaunya.
Dalam unggahan selanjutnya, SBY memajang foto dirinya saat akan dilantik menjadi presiden tahun 2004 lalu. Foto itu berisi dirinya, bersama dengan almarhumah Ani Yudhoyono dan Siti Habibah sedang memanjatkan doa.
Sebelum memimpin Indonesia, 20 Okt 2004, kami berdoa bersama. Kini tinggal kenangan. Selamat jalan Ibunda & Istri tercinta. Semoga bertemu di taman surga,†tutup ketua umum Partai Demokrat itu.[top]
BERITA SEBELUMNYA
Mustahil Korupsi Terungkap Kalau Hanya Andalkan KPK
BERITA BERIKUTNYA
Aparat Sebisa Mungkin Harus Hindari Kekerasan
Van Joened
Berita Populer
