Cuitan Tengku Zulkarnain ini langsung banyak mendapat tanggapan, ada komentar pro dan ada yang kontra.
Rentetan cuitan Tengku Zul itu kemudian berlanjut dengan pertanyaan dan pernyataan di cuitan barunya.
\"Kalau stiap orang yg dekat dgn penjajah Belanda dianggap berjasa atas pembangunan negara. Maka penuhlah nama jalan di seluruh Indonesia menjadi nama nama orang dekat penjajah Belanda. Bukankah lbh baik nama para Pahlawan spt KH Hasyim Asy\'ari, Syarifuddin Prawiranegara, dll...?\"
Pada postingan yang juga masih satu tema, Tengku Zul juga melontarkan protesnya terkait perubahan nama jalan Bogor.
\"Perlu diketahui pada zaman penjajah Belanda diangkat para Letnan, Kapitan, dan Mayor dari kalangan etnis Cina utk jadi penghubung antara etnis Cina dgn penjajah Belanda. Selain itu mereka bertugas mengumpulkan pajak utk disetorkan ke pihak penjajah... Wajar mereka kaya saat itu,\" cuit Tengku Zul.
Pergantian nama jalan Jalan Bogor menjadi Jalan Tjong Yong Hian telah diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu (16/11/2013) silam.
Peresmian itu dilakukan, setelah Pemko Medan dan DPRD Medan bersama-sama menyetujui penabalan nama Jalan Tjong Yong Hian yang semula bernama Jalan Bogor dalam bentuk Keputusan Walikota Medan Nomor 620/1580.K/X/2013 tentang perubahan dan penabalan jalan di Kota Medan.
Dalam surat keputusan yang ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, tanggal 2 Oktober 2013 disebutkan, Jalan Bogor mulai simpang Jalan Palangkaraya hingga simpang Jalan Sutomo menjadi Jalan Tjong Yong Hian. [hta] " itemprop="description"/>
Cuitan Tengku Zulkarnain ini langsung banyak mendapat tanggapan, ada komentar pro dan ada yang kontra.
Rentetan cuitan Tengku Zul itu kemudian berlanjut dengan pertanyaan dan pernyataan di cuitan barunya.
\"Kalau stiap orang yg dekat dgn penjajah Belanda dianggap berjasa atas pembangunan negara. Maka penuhlah nama jalan di seluruh Indonesia menjadi nama nama orang dekat penjajah Belanda. Bukankah lbh baik nama para Pahlawan spt KH Hasyim Asy\'ari, Syarifuddin Prawiranegara, dll...?\"
Pada postingan yang juga masih satu tema, Tengku Zul juga melontarkan protesnya terkait perubahan nama jalan Bogor.
\"Perlu diketahui pada zaman penjajah Belanda diangkat para Letnan, Kapitan, dan Mayor dari kalangan etnis Cina utk jadi penghubung antara etnis Cina dgn penjajah Belanda. Selain itu mereka bertugas mengumpulkan pajak utk disetorkan ke pihak penjajah... Wajar mereka kaya saat itu,\" cuit Tengku Zul.
Pergantian nama jalan Jalan Bogor menjadi Jalan Tjong Yong Hian telah diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu (16/11/2013) silam.
Peresmian itu dilakukan, setelah Pemko Medan dan DPRD Medan bersama-sama menyetujui penabalan nama Jalan Tjong Yong Hian yang semula bernama Jalan Bogor dalam bentuk Keputusan Walikota Medan Nomor 620/1580.K/X/2013 tentang perubahan dan penabalan jalan di Kota Medan.
Dalam surat keputusan yang ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, tanggal 2 Oktober 2013 disebutkan, Jalan Bogor mulai simpang Jalan Palangkaraya hingga simpang Jalan Sutomo menjadi Jalan Tjong Yong Hian. [hta] "/>
Cuitan Tengku Zulkarnain ini langsung banyak mendapat tanggapan, ada komentar pro dan ada yang kontra.
Rentetan cuitan Tengku Zul itu kemudian berlanjut dengan pertanyaan dan pernyataan di cuitan barunya.
\"Kalau stiap orang yg dekat dgn penjajah Belanda dianggap berjasa atas pembangunan negara. Maka penuhlah nama jalan di seluruh Indonesia menjadi nama nama orang dekat penjajah Belanda. Bukankah lbh baik nama para Pahlawan spt KH Hasyim Asy\'ari, Syarifuddin Prawiranegara, dll...?\"
Pada postingan yang juga masih satu tema, Tengku Zul juga melontarkan protesnya terkait perubahan nama jalan Bogor.
\"Perlu diketahui pada zaman penjajah Belanda diangkat para Letnan, Kapitan, dan Mayor dari kalangan etnis Cina utk jadi penghubung antara etnis Cina dgn penjajah Belanda. Selain itu mereka bertugas mengumpulkan pajak utk disetorkan ke pihak penjajah... Wajar mereka kaya saat itu,\" cuit Tengku Zul.
Pergantian nama jalan Jalan Bogor menjadi Jalan Tjong Yong Hian telah diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu (16/11/2013) silam.
Peresmian itu dilakukan, setelah Pemko Medan dan DPRD Medan bersama-sama menyetujui penabalan nama Jalan Tjong Yong Hian yang semula bernama Jalan Bogor dalam bentuk Keputusan Walikota Medan Nomor 620/1580.K/X/2013 tentang perubahan dan penabalan jalan di Kota Medan.
Dalam surat keputusan yang ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, tanggal 2 Oktober 2013 disebutkan, Jalan Bogor mulai simpang Jalan Palangkaraya hingga simpang Jalan Sutomo menjadi Jalan Tjong Yong Hian. [hta] "/>
Wakil Sekretarian jenderal majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain meradang akibat dari keputusan Walikotamedan Dzulmi Eldin mengganti nama jalan Bogor di Kota Medan dengan nama seorang tokoh dari kalangan etnis Tionghoa, Tjong Yong Hian.
Dalam kicauannya di akun twitter pribadi @ustadtengkuzul, Minggu (11/8), Tengku Zulkarnain mempertanyakan sumbangsih Tjong Yong Hian.
"Jalan Bogor Medan Diganti Menjadi Jalan TJONG YONG HIAN. Kami Ingin Bertanya pada Walikota Medan dan DPRD Medan Apa Jasa si Tjong ini atas Perjuangan Kemerdekaan RI dan Terhadap Kerajaan Deli? Dan Apa Salah Jalan BOGOR sehingga Mesti Kalian Ganti Menjadi Jalan si-Tjong? Jawab…!â€
Cuitan Tengku Zulkarnain ini langsung banyak mendapat tanggapan, ada komentar pro dan ada yang kontra.
Rentetan cuitan Tengku Zul itu kemudian berlanjut dengan pertanyaan dan pernyataan di cuitan barunya.
"Kalau stiap orang yg dekat dgn penjajah Belanda dianggap berjasa atas pembangunan negara. Maka penuhlah nama jalan di seluruh Indonesia menjadi nama nama orang dekat penjajah Belanda. Bukankah lbh baik nama para Pahlawan spt KH Hasyim Asy'ari, Syarifuddin Prawiranegara, dll...?"
Pada postingan yang juga masih satu tema, Tengku Zul juga melontarkan protesnya terkait perubahan nama jalan Bogor.
"Perlu diketahui pada zaman penjajah Belanda diangkat para Letnan, Kapitan, dan Mayor dari kalangan etnis Cina utk jadi penghubung antara etnis Cina dgn penjajah Belanda. Selain itu mereka bertugas mengumpulkan pajak utk disetorkan ke pihak penjajah... Wajar mereka kaya saat itu," cuit Tengku Zul.
Pergantian nama jalan Jalan Bogor menjadi Jalan Tjong Yong Hian telah diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu (16/11/2013) silam.
Peresmian itu dilakukan, setelah Pemko Medan dan DPRD Medan bersama-sama menyetujui penabalan nama Jalan Tjong Yong Hian yang semula bernama Jalan Bogor dalam bentuk Keputusan Walikota Medan Nomor 620/1580.K/X/2013 tentang perubahan dan penabalan jalan di Kota Medan.
Dalam surat keputusan yang ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, tanggal 2 Oktober 2013 disebutkan, Jalan Bogor mulai simpang Jalan Palangkaraya hingga simpang Jalan Sutomo menjadi Jalan Tjong Yong Hian. [hta]
Wakil Sekretarian jenderal majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain meradang akibat dari keputusan Walikotamedan Dzulmi Eldin mengganti nama jalan Bogor di Kota Medan dengan nama seorang tokoh dari kalangan etnis Tionghoa, Tjong Yong Hian.
Dalam kicauannya di akun twitter pribadi @ustadtengkuzul, Minggu (11/8), Tengku Zulkarnain mempertanyakan sumbangsih Tjong Yong Hian.
"Jalan Bogor Medan Diganti Menjadi Jalan TJONG YONG HIAN. Kami Ingin Bertanya pada Walikota Medan dan DPRD Medan Apa Jasa si Tjong ini atas Perjuangan Kemerdekaan RI dan Terhadap Kerajaan Deli? Dan Apa Salah Jalan BOGOR sehingga Mesti Kalian Ganti Menjadi Jalan si-Tjong? Jawab…!â€
Cuitan Tengku Zulkarnain ini langsung banyak mendapat tanggapan, ada komentar pro dan ada yang kontra.
Rentetan cuitan Tengku Zul itu kemudian berlanjut dengan pertanyaan dan pernyataan di cuitan barunya.
"Kalau stiap orang yg dekat dgn penjajah Belanda dianggap berjasa atas pembangunan negara. Maka penuhlah nama jalan di seluruh Indonesia menjadi nama nama orang dekat penjajah Belanda. Bukankah lbh baik nama para Pahlawan spt KH Hasyim Asy'ari, Syarifuddin Prawiranegara, dll...?"
Pada postingan yang juga masih satu tema, Tengku Zul juga melontarkan protesnya terkait perubahan nama jalan Bogor.
"Perlu diketahui pada zaman penjajah Belanda diangkat para Letnan, Kapitan, dan Mayor dari kalangan etnis Cina utk jadi penghubung antara etnis Cina dgn penjajah Belanda. Selain itu mereka bertugas mengumpulkan pajak utk disetorkan ke pihak penjajah... Wajar mereka kaya saat itu," cuit Tengku Zul.
Pergantian nama jalan Jalan Bogor menjadi Jalan Tjong Yong Hian telah diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Sabtu (16/11/2013) silam.
Peresmian itu dilakukan, setelah Pemko Medan dan DPRD Medan bersama-sama menyetujui penabalan nama Jalan Tjong Yong Hian yang semula bernama Jalan Bogor dalam bentuk Keputusan Walikota Medan Nomor 620/1580.K/X/2013 tentang perubahan dan penabalan jalan di Kota Medan.
Dalam surat keputusan yang ditetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Dzulmi Eldin, tanggal 2 Oktober 2013 disebutkan, Jalan Bogor mulai simpang Jalan Palangkaraya hingga simpang Jalan Sutomo menjadi Jalan Tjong Yong Hian. [hta]