Status "Bermasalah" untuk HRS Semakin Meyakinkan Ada Kezhaliman di Indonesia

Kedatangan Habib Riziek Shihab ke pemekaman KH Maimoen Zubair adalah atas permintaan keluarga. Hal itu disampaikan Gus Wafi', putra Mbah Moen kepada media, Jumat (9/8) lalu.

Sebelumnya di media sosial terjadi keributan tentang kehadiran HRS di pemakaman.

Koordinator Media Center GNPF Ulama Sumatera Utara Hendra Febrizal kepada RMOLSumut, Minggu (11/8) malam mengatakan, keterangan yang disampaikan Gus Wafi' semakin membuat rakyat Indonesia tidak percaya pada apa yang disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel atas status dan permasalahan yang sedang dialami HRS di Saudi.

"Ini semakin membuat kita tidak percaya pada apa yg disampaikan Dubes Indonesia, semakin lama menahan dan menghambat kepulangan Habib, ini menunjukkan bahwa pemerintah semakin zholim," kata Hendra.

Hendra juga mengatakan, ada indikasi pembelahan opini yang sengaja dilakukan untuk memberikan penilaian buruk kepada HRS.

"Ada indikasi, ini memang sengaja dilakukan untuk untuk pembelahan, memperlebar jarak. Logikanya warga bermasalah di luar negeri saja dibela, ini malah tidak. Malah dituding punya masalah. Kalau sudah begini, sebenarnya siapa yang tidak Pancasila?" demikian Hendra. [hta]

Kedatangan Habib Riziek Shihab ke pemekaman KH Maimoen Zubair adalah atas permintaan keluarga. Hal itu disampaikan Gus Wafi', putra Mbah Moen kepada media, Jumat (9/8) lalu.

Sebelumnya di media sosial terjadi keributan tentang kehadiran HRS di pemakaman.

Koordinator Media Center GNPF Ulama Sumatera Utara Hendra Febrizal kepada RMOLSumut, Minggu (11/8) malam mengatakan, keterangan yang disampaikan Gus Wafi' semakin membuat rakyat Indonesia tidak percaya pada apa yang disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel atas status dan permasalahan yang sedang dialami HRS di Saudi.

"Ini semakin membuat kita tidak percaya pada apa yg disampaikan Dubes Indonesia, semakin lama menahan dan menghambat kepulangan Habib, ini menunjukkan bahwa pemerintah semakin zholim," kata Hendra.

Hendra juga mengatakan, ada indikasi pembelahan opini yang sengaja dilakukan untuk memberikan penilaian buruk kepada HRS.

"Ada indikasi, ini memang sengaja dilakukan untuk untuk pembelahan, memperlebar jarak. Logikanya warga bermasalah di luar negeri saja dibela, ini malah tidak. Malah dituding punya masalah. Kalau sudah begini, sebenarnya siapa yang tidak Pancasila?" demikian Hendra. [hta]