Para relawan agar menjaga stamina karena perjalanan masih panjang! Kata ini diucapkan dengan lugas oleh Anies Baswedan saat bertemu dengan para koordinator relawan di Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Anies Baswedan, Jalan Sunggal, Medan pada akhir pekan lalu. Ada 102 simpul relawan Anies Relawan yang terdata hadir disitu.
Dalam pandangan saya, pesan ini sangat penting untuk dipahami dengan sangat cermat. Ini masih tahun 2022, sedangkan Pilpres baru berlangsung tahun 2024 tepatnya tanggal 14 Februari. Artinya baru akan berlangsung sekitar 1 tahun 3 bulan lagi.
Bagi Nasdem selaku partai pengusung Anies sebagai bakal calon presiden, hiruk pikuk kunjungan Anies Baswedan kemarin sudah cukup menjadi modal untuk menuju NasDem Sumut Juara yang selalu mereka gaungkan. Soal stamina menuju Pilpres? Nasdem juga punya cukup amunisi. Toh, mereka punya struktur yang lengkap, ormas sayap dan juga infrastruktur yang mumpuni pada masing-masing kader yang duduk di legislatif baik di DPR RI, DPRD Sumut hingga DPRD Kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Nah, stamina relawan? ini yang menarik. Meski kata Relawan itu memiliki makna rela bekerja untuk tujuan tertentu dengan sukarela, namun tentu kita tidak mudah lupa kalau sekarang ini selalu ada istilah ‘tak ada makan siang gratis’. Kesannya memang terlalu berprasangka ada uang dibalik munculnya relawan. Tapi biarlah yang menjawab itu mereka saja, karena merekalah yang sejatinya tau apa motivasi dibalik munculnya mereka.
Dalam dua hari kunjungannya di Sumatera Utara, nyaris tidak ada tempat kunjungan Anies yang tidak dikerumuni warga. Lautan manusia mulai terlihat mulai dari Bandara Kuala Namu Internasional (KNIA) di Deli Serdang dan beberapa tempat yang menjadi tempatnya berkegiatan seperti Hotel Madani, Istana Maimoon, Babussalam di Langkat dan tempat lainnya. Sepanjang amatan saya pada tempat-tempat tersebut, seluruh masyarakat selalu membawa embel-embel identitas dari kelompok-kelompok relawan. Hebat! dalam hati saya.
Beberapa hari pasca kunjungan Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, saya selalu teringat soal menjaga stamina yang disampaikannya kepada relawan. Saya kira ungkapan yang disampaikan Anies di awal sambutannya tersebut bukan tanpa analisis cermat. Sebab, Anies bukanlah sosok yang bicara tanpa mikir.
Saya berasumsi, sejak dari Bandara KNIA, Anies Baswedan sudah merasa jika ‘energi besar’ yang muncul di Sumatera Utara itu harus dijaga. Tidak disalurkan hanya sesaat, tapi harus diatur ritmenya. Sebab, jika hanya butuh energi sesaat, itu tak ubahnya obat kuat, yang hanya diminum untuk keperluan sesaat.
Anies tentu tidak mau jika namanya yang punya energi besar itu hanya disalurkan sesaat, melainkan harus dijaga agar ritmenya bagus sampai Pilpres 2024. Kan, Anies Baswedan bukan obat kuat!.
© Copyright 2024, All Rights Reserved