Putu menjelaskan penangkapan terhadap kedua pelajar tersebut mereka lakukan setelah menganalisa CCTV yang merekam mereka saat beraksi. Penangkapan di lakukan pada salah satu rumah warga di Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya keduanya diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dimintai keterangan.
\"Hasilnya cukup mengejutkan, meski masih termasuk remaja, namun mereka ternyata terlibat dari beberapa aksi pencurian sepeda motor pada 26 TKP di Kota Medan,\" ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya Komplotan Becak Hantu menjadi salah satu komplotan pelaku kejahatan pencurian yang menjadi target polisi. Sebutan becak hantu disematkan kepada mereka karena dalam setiap beraksi mereka biasanya mengendarai becak bermotor dengan modus mencari sisa makanan untuk dijadikan makanan ternak pada tempat-tempat sampah warga. Modus ini ampuh membuat warga maupun petugas keamanan pada komplek-komplek perumahan terkecoh karena mengira mereka bukan pelaku kejahatan.
Saat ini kata Putu, mereka masih melakukan pengembangan atas pengakuan dari kedua tersangka tersebut. Beberapa anggota komplotan becak hantu masih terus diburu polisi." itemprop="description"/>
Putu menjelaskan penangkapan terhadap kedua pelajar tersebut mereka lakukan setelah menganalisa CCTV yang merekam mereka saat beraksi. Penangkapan di lakukan pada salah satu rumah warga di Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya keduanya diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dimintai keterangan.
\"Hasilnya cukup mengejutkan, meski masih termasuk remaja, namun mereka ternyata terlibat dari beberapa aksi pencurian sepeda motor pada 26 TKP di Kota Medan,\" ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya Komplotan Becak Hantu menjadi salah satu komplotan pelaku kejahatan pencurian yang menjadi target polisi. Sebutan becak hantu disematkan kepada mereka karena dalam setiap beraksi mereka biasanya mengendarai becak bermotor dengan modus mencari sisa makanan untuk dijadikan makanan ternak pada tempat-tempat sampah warga. Modus ini ampuh membuat warga maupun petugas keamanan pada komplek-komplek perumahan terkecoh karena mengira mereka bukan pelaku kejahatan.
Saat ini kata Putu, mereka masih melakukan pengembangan atas pengakuan dari kedua tersangka tersebut. Beberapa anggota komplotan becak hantu masih terus diburu polisi."/>
Putu menjelaskan penangkapan terhadap kedua pelajar tersebut mereka lakukan setelah menganalisa CCTV yang merekam mereka saat beraksi. Penangkapan di lakukan pada salah satu rumah warga di Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya keduanya diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dimintai keterangan.
\"Hasilnya cukup mengejutkan, meski masih termasuk remaja, namun mereka ternyata terlibat dari beberapa aksi pencurian sepeda motor pada 26 TKP di Kota Medan,\" ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya Komplotan Becak Hantu menjadi salah satu komplotan pelaku kejahatan pencurian yang menjadi target polisi. Sebutan becak hantu disematkan kepada mereka karena dalam setiap beraksi mereka biasanya mengendarai becak bermotor dengan modus mencari sisa makanan untuk dijadikan makanan ternak pada tempat-tempat sampah warga. Modus ini ampuh membuat warga maupun petugas keamanan pada komplek-komplek perumahan terkecoh karena mengira mereka bukan pelaku kejahatan.
Saat ini kata Putu, mereka masih melakukan pengembangan atas pengakuan dari kedua tersangka tersebut. Beberapa anggota komplotan becak hantu masih terus diburu polisi."/>
Kasus kejahatan pencurian sepeda motor maupun pencurian di rumah-rumah warga yang dilakukan oleh komplotan yang dikenal dengan sebutan 'Becak Hantu' ternyata melibatkan beberapa orang pelajar. Hal ini terungkap dari hasil penangkapan yang dilakukan oleh personil Pegasus Unit Pidum Satrekrsim Polrestabes Medan dengan menangkap dua orang anggota komplotannya.
Keduanya yakni DLS alias Gonong, pelajar berusia 16 tahun dan KM juga pelajar berusia 15 tahun. Keduanya merupakan warga yang tercatat berdomisili di Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan.
"Keduanya terlibat pencurian sepeda motor milik korban bernama Erika dengan TKP di Jalan Wahidin, Gg Lurah, Kelurahan Pandau Hulu, Kecamatan Medan Area," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha, Rabu (31/7/2019).
Putu menjelaskan penangkapan terhadap kedua pelajar tersebut mereka lakukan setelah menganalisa CCTV yang merekam mereka saat beraksi. Penangkapan di lakukan pada salah satu rumah warga di Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya keduanya diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dimintai keterangan.
"Hasilnya cukup mengejutkan, meski masih termasuk remaja, namun mereka ternyata terlibat dari beberapa aksi pencurian sepeda motor pada 26 TKP di Kota Medan," ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya Komplotan Becak Hantu menjadi salah satu komplotan pelaku kejahatan pencurian yang menjadi target polisi. Sebutan becak hantu disematkan kepada mereka karena dalam setiap beraksi mereka biasanya mengendarai becak bermotor dengan modus mencari sisa makanan untuk dijadikan makanan ternak pada tempat-tempat sampah warga. Modus ini ampuh membuat warga maupun petugas keamanan pada komplek-komplek perumahan terkecoh karena mengira mereka bukan pelaku kejahatan.
Saat ini kata Putu, mereka masih melakukan pengembangan atas pengakuan dari kedua tersangka tersebut. Beberapa anggota komplotan becak hantu masih terus diburu polisi.
Kasus kejahatan pencurian sepeda motor maupun pencurian di rumah-rumah warga yang dilakukan oleh komplotan yang dikenal dengan sebutan 'Becak Hantu' ternyata melibatkan beberapa orang pelajar. Hal ini terungkap dari hasil penangkapan yang dilakukan oleh personil Pegasus Unit Pidum Satrekrsim Polrestabes Medan dengan menangkap dua orang anggota komplotannya.
Keduanya yakni DLS alias Gonong, pelajar berusia 16 tahun dan KM juga pelajar berusia 15 tahun. Keduanya merupakan warga yang tercatat berdomisili di Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan.
"Keduanya terlibat pencurian sepeda motor milik korban bernama Erika dengan TKP di Jalan Wahidin, Gg Lurah, Kelurahan Pandau Hulu, Kecamatan Medan Area," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha, Rabu (31/7/2019).
Putu menjelaskan penangkapan terhadap kedua pelajar tersebut mereka lakukan setelah menganalisa CCTV yang merekam mereka saat beraksi. Penangkapan di lakukan pada salah satu rumah warga di Desa Selambo, Kecamatan Medan Amplas. Selanjutnya keduanya diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk dimintai keterangan.
"Hasilnya cukup mengejutkan, meski masih termasuk remaja, namun mereka ternyata terlibat dari beberapa aksi pencurian sepeda motor pada 26 TKP di Kota Medan," ujar Putu.
Diberitakan sebelumnya Komplotan Becak Hantu menjadi salah satu komplotan pelaku kejahatan pencurian yang menjadi target polisi. Sebutan becak hantu disematkan kepada mereka karena dalam setiap beraksi mereka biasanya mengendarai becak bermotor dengan modus mencari sisa makanan untuk dijadikan makanan ternak pada tempat-tempat sampah warga. Modus ini ampuh membuat warga maupun petugas keamanan pada komplek-komplek perumahan terkecoh karena mengira mereka bukan pelaku kejahatan.
Saat ini kata Putu, mereka masih melakukan pengembangan atas pengakuan dari kedua tersangka tersebut. Beberapa anggota komplotan becak hantu masih terus diburu polisi.