Pemilihan kepala Daerah serentak yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 nanti akan menjadi perhatian yang sangat menarik bagi pengamat-pengamat politik di Sumatera Utara. Salah satunya Ahmad Fauzan Hasibuan yang melihat pilkada serentak tahun ini akan menjadi pertarungan politik yang bebeda karena berada disituasi pandemi Covid-19. "Pertarungan akan lebih menarik mengingat metode yang akan digunakan akan berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya dimana paslon harus bisa memikat masyarakat sangat mengharapkan munculnya pemimpin yang mampu mendobrak kebuntuan masyarakat ditengah lemahnya perekonomian yang di alami masyarakat saat ini," katanya kepada Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (16/7/2020). Sekretaris Bidang Pendidikan, Penelitian Dan Pengembangan di DPD LPKAN Sumut (Lembaga Pengawas Kinerja Apratur Negara Sumatera Utara) ini melihat situasi pandemi covid 19 yang belum terselesaikan mengakibatkan menambah tingkat stres dan kebuntuan masyarakat karena terbatasnya beraktivitas serta bertambahnya pengangguran apalagi banyaknya karyawan yang terkena PHK di masa pandemi ini. "Lantas apakah hasil dari pilkada mendatang dapat melahirkan pemimpin yang bekerja keras dan memiliki konsep kebijakan yang jitu untuk menumbuhkan kembali perekonomian dalam situasi pandemi covid-19 atau paska covid-19, ini tugas yang sangat berat yang harus dirumuskan oleh paslon yang menjadi kepala daerah berikutnya," jelas pria berkepala plontos ini. Lebih lanjut Fauzan mengatakan hal ini yang membuktikan bahwa tantangan mendatang itu bagi pemimpin baru di daerahnya masing-masing menjadi tantangan yang sangat luar biasa dalam penyelesaian persoalan-persoalan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat sehari-hariny. "Kita dapat menyimpulkan lagi bahwa pilkada itu bukan hanya ajang bagi para calon-calon maupun oknum-oknum tertentu, tapi sudah selayaknya kita semua bergandeng tangan dalam memilih pemimpin kedepan secara objektif dan tidak di dominasi oleh money politik," harapnya. Fauzan mengingatkan selaku pemilih agar lebih teliti dalam menentukan pilihannya dikarenakan menyangkut kehidupan yang lebih baik kedepannya. "Pilihan yang di jatuhkan pada 9 Desember nantinya adalah merupakan pilihan untuk kehidupan untuk lima tahun kedepan ataupun lebih, seriuslah menjatuhkan pilihan kepada orang yang tepat yang mempu mewujudkan harapan kedepan," pungkasnya.[R]
Pemilihan kepala Daerah serentak yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 nanti akan menjadi perhatian yang sangat menarik bagi pengamat-pengamat politik di Sumatera Utara. Salah satunya Ahmad Fauzan Hasibuan yang melihat pilkada serentak tahun ini akan menjadi pertarungan politik yang bebeda karena berada disituasi pandemi Covid-19. "Pertarungan akan lebih menarik mengingat metode yang akan digunakan akan berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya dimana paslon harus bisa memikat masyarakat sangat mengharapkan munculnya pemimpin yang mampu mendobrak kebuntuan masyarakat ditengah lemahnya perekonomian yang di alami masyarakat saat ini," katanya kepada Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (16/7/2020). Sekretaris Bidang Pendidikan, Penelitian Dan Pengembangan di DPD LPKAN Sumut (Lembaga Pengawas Kinerja Apratur Negara Sumatera Utara) ini melihat situasi pandemi covid 19 yang belum terselesaikan mengakibatkan menambah tingkat stres dan kebuntuan masyarakat karena terbatasnya beraktivitas serta bertambahnya pengangguran apalagi banyaknya karyawan yang terkena PHK di masa pandemi ini. "Lantas apakah hasil dari pilkada mendatang dapat melahirkan pemimpin yang bekerja keras dan memiliki konsep kebijakan yang jitu untuk menumbuhkan kembali perekonomian dalam situasi pandemi covid-19 atau paska covid-19, ini tugas yang sangat berat yang harus dirumuskan oleh paslon yang menjadi kepala daerah berikutnya," jelas pria berkepala plontos ini. Lebih lanjut Fauzan mengatakan hal ini yang membuktikan bahwa tantangan mendatang itu bagi pemimpin baru di daerahnya masing-masing menjadi tantangan yang sangat luar biasa dalam penyelesaian persoalan-persoalan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat sehari-hariny. "Kita dapat menyimpulkan lagi bahwa pilkada itu bukan hanya ajang bagi para calon-calon maupun oknum-oknum tertentu, tapi sudah selayaknya kita semua bergandeng tangan dalam memilih pemimpin kedepan secara objektif dan tidak di dominasi oleh money politik," harapnya. Fauzan mengingatkan selaku pemilih agar lebih teliti dalam menentukan pilihannya dikarenakan menyangkut kehidupan yang lebih baik kedepannya. "Pilihan yang di jatuhkan pada 9 Desember nantinya adalah merupakan pilihan untuk kehidupan untuk lima tahun kedepan ataupun lebih, seriuslah menjatuhkan pilihan kepada orang yang tepat yang mempu mewujudkan harapan kedepan," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved