Namun demikian, lanjut Pangi, peluang Gibran di Pilkada Solo masih tetap terbuka lebar. Selain memiliki popularitas sebagai anak Presiden, dia juga diyakini memiliki logistik yang cukup.
Dia mengamati, sama dengan daerah lain di Indonesia, pemilihan apapun termasuk pilkada, politik uang masih menjadi salah satu penentu utama.
\"Karena politik sekarang adalah politik uang, siapa yang punya duit banyak berpeluang untuk menang,\" tutup Pangi.
Gibran menegaskan akan terjun ke dunia politik dan siap meninggalkan bisnis kulinernya untuk fokus menatap Pilkada Solo 2020.
Sikap Gibran ini bertolak belakang dengan pernyataannya pada Maret 2018 lalu. Pada waktu itu, dia menyampaikan tidak mungkin ayahnya membentuk politik dinasti karena Jokowi tidak memiliki partai politik.
Selain itu, Gibran menyampaikan politik dinasti akan membuat rakyat susah. Dia juga mengaku tidak tertarik dengan bidang politik karena bukan keahliannya. [R]
" itemprop="description"/>Namun demikian, lanjut Pangi, peluang Gibran di Pilkada Solo masih tetap terbuka lebar. Selain memiliki popularitas sebagai anak Presiden, dia juga diyakini memiliki logistik yang cukup.
Dia mengamati, sama dengan daerah lain di Indonesia, pemilihan apapun termasuk pilkada, politik uang masih menjadi salah satu penentu utama.
\"Karena politik sekarang adalah politik uang, siapa yang punya duit banyak berpeluang untuk menang,\" tutup Pangi.
Gibran menegaskan akan terjun ke dunia politik dan siap meninggalkan bisnis kulinernya untuk fokus menatap Pilkada Solo 2020.
Sikap Gibran ini bertolak belakang dengan pernyataannya pada Maret 2018 lalu. Pada waktu itu, dia menyampaikan tidak mungkin ayahnya membentuk politik dinasti karena Jokowi tidak memiliki partai politik.
Selain itu, Gibran menyampaikan politik dinasti akan membuat rakyat susah. Dia juga mengaku tidak tertarik dengan bidang politik karena bukan keahliannya. [R]
"/>Namun demikian, lanjut Pangi, peluang Gibran di Pilkada Solo masih tetap terbuka lebar. Selain memiliki popularitas sebagai anak Presiden, dia juga diyakini memiliki logistik yang cukup.
Dia mengamati, sama dengan daerah lain di Indonesia, pemilihan apapun termasuk pilkada, politik uang masih menjadi salah satu penentu utama.
\"Karena politik sekarang adalah politik uang, siapa yang punya duit banyak berpeluang untuk menang,\" tutup Pangi.
Gibran menegaskan akan terjun ke dunia politik dan siap meninggalkan bisnis kulinernya untuk fokus menatap Pilkada Solo 2020.
Sikap Gibran ini bertolak belakang dengan pernyataannya pada Maret 2018 lalu. Pada waktu itu, dia menyampaikan tidak mungkin ayahnya membentuk politik dinasti karena Jokowi tidak memiliki partai politik.
Selain itu, Gibran menyampaikan politik dinasti akan membuat rakyat susah. Dia juga mengaku tidak tertarik dengan bidang politik karena bukan keahliannya. [R]
"/>