Ia mengatakan, pihak kepolisian belum bisa menduga apakah peristiwa itu kecelakaan lalu lintas, penganiayaan atau lainnya. Namun yang jelas, beberapa barang-barang korban hilang.
\"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, itu laptop, dompet sama handphone dia hilang,\"ujar mantan Kapolres Asahan ini.
Sementara itu, Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, apa yang terjadi terhadap rekannya itu sangat penting untuk diungkap.
\"Makanya menurut kita ini penting untuk diungkap. Jadi orang tidak berspekulasi kemana-mana. Kita enggak tau dia ini dibegal, dirampok atau ada orang tidak suka. Kan kita tidak tau, jadi yang utamanya adalah penyelidikan polisi mengungkap hal ini. Agar jangan orang menduga-duga kemana-mana,\" bebernya.
\"Kita berharap ini menjadi prioritas di Polda Sumut untuk diungkap,\" tandasnya.
Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Senin dini hari, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 dini hari. Ia diantar ke rumah sakit oleh penarik becak yang menemukannya di lokasi. Polisi menyebut kematiannya karena kecelakaan lalu lintas.[R]
" itemprop="description"/>Ia mengatakan, pihak kepolisian belum bisa menduga apakah peristiwa itu kecelakaan lalu lintas, penganiayaan atau lainnya. Namun yang jelas, beberapa barang-barang korban hilang.
\"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, itu laptop, dompet sama handphone dia hilang,\"ujar mantan Kapolres Asahan ini.
Sementara itu, Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, apa yang terjadi terhadap rekannya itu sangat penting untuk diungkap.
\"Makanya menurut kita ini penting untuk diungkap. Jadi orang tidak berspekulasi kemana-mana. Kita enggak tau dia ini dibegal, dirampok atau ada orang tidak suka. Kan kita tidak tau, jadi yang utamanya adalah penyelidikan polisi mengungkap hal ini. Agar jangan orang menduga-duga kemana-mana,\" bebernya.
\"Kita berharap ini menjadi prioritas di Polda Sumut untuk diungkap,\" tandasnya.
Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Senin dini hari, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 dini hari. Ia diantar ke rumah sakit oleh penarik becak yang menemukannya di lokasi. Polisi menyebut kematiannya karena kecelakaan lalu lintas.[R]
"/>Ia mengatakan, pihak kepolisian belum bisa menduga apakah peristiwa itu kecelakaan lalu lintas, penganiayaan atau lainnya. Namun yang jelas, beberapa barang-barang korban hilang.
\"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, itu laptop, dompet sama handphone dia hilang,\"ujar mantan Kapolres Asahan ini.
Sementara itu, Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, apa yang terjadi terhadap rekannya itu sangat penting untuk diungkap.
\"Makanya menurut kita ini penting untuk diungkap. Jadi orang tidak berspekulasi kemana-mana. Kita enggak tau dia ini dibegal, dirampok atau ada orang tidak suka. Kan kita tidak tau, jadi yang utamanya adalah penyelidikan polisi mengungkap hal ini. Agar jangan orang menduga-duga kemana-mana,\" bebernya.
\"Kita berharap ini menjadi prioritas di Polda Sumut untuk diungkap,\" tandasnya.
Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Senin dini hari, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 dini hari. Ia diantar ke rumah sakit oleh penarik becak yang menemukannya di lokasi. Polisi menyebut kematiannya karena kecelakaan lalu lintas.[R]
"/>