New normal sendiri akan ditandai dengan dibukanya kembali kegiatan bisnis seperti mall, rumah makan dan perkantoran. Begitu juga instansi dan lembaga pendidikan. Hal ini menurut pemerintah menjadi bagian untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Namun pada sisi lain, kondisi ini sangat rentan memicu masalah baru karena dapat berdampak pada semakin meningkatnya penularan dan kasus baru jika pemerintah tidak serius dalam mengantisipasi penerapan new normal tersebut.
\"Inilah yang akan menjadi topi dalam halal bi halal virtual sekaligus diskusi yang akan digelar malam nanti dengan thema KAHMI di Era New Normal, Daya Tahan Kita: Antara Gelombang Covid-19, Kesehatan, pendidikan dan Ekonomi,\" kata dr Delyuzar selaku ketua panitia.
Ia menjelaskan, kegiatan silaturahmi secara virtual ini akan menghadirkan pembicara seperti Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Penasehat Nasional KAHMI, kemudian peneliti obat Covid di USA Prof Dr Taruna Ikrar dari American College of Clinical Pharmacology, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar dan akademisi Prof Dr Syawal Gultom. Juga akan diikuti Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan koordinator Presidium MW Kahmi Nasional, Sigit Pamungkas.
\"Kita akan kupas seluruh aspek dengan materi yang disampaikan masing-masing pakar tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing,\" ujarnya.
Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Prof Dr Sri Minda Murni, dr Khairani Sukatendel dan Hendra Utama.
\"Sebagai informasi kepada alumni HMI yang ingin bergabung dapat mengakses lewat aplikasi zoom dengan Meeting ID : 688 891 2133 Password : KAHMIsumut atau melalui tautan https://bit.ly/HBHVirtualKahmiSumut, Atau mengikutnya Live Youtube dan Live Facebook melalui akun ; MW Kahmi Sumut,\" demikian disampaikan Delyuzar.[R]" itemprop="description"/>
Kadispora: Wisma Atlit Kita Dahulukan Untuk Kepentingan Pejuang Kesehatan
New normal sendiri akan ditandai dengan dibukanya kembali kegiatan bisnis seperti mall, rumah makan dan perkantoran. Begitu juga instansi dan lembaga pendidikan. Hal ini menurut pemerintah menjadi bagian untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Namun pada sisi lain, kondisi ini sangat rentan memicu masalah baru karena dapat berdampak pada semakin meningkatnya penularan dan kasus baru jika pemerintah tidak serius dalam mengantisipasi penerapan new normal tersebut.
\"Inilah yang akan menjadi topi dalam halal bi halal virtual sekaligus diskusi yang akan digelar malam nanti dengan thema KAHMI di Era New Normal, Daya Tahan Kita: Antara Gelombang Covid-19, Kesehatan, pendidikan dan Ekonomi,\" kata dr Delyuzar selaku ketua panitia.
Ia menjelaskan, kegiatan silaturahmi secara virtual ini akan menghadirkan pembicara seperti Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Penasehat Nasional KAHMI, kemudian peneliti obat Covid di USA Prof Dr Taruna Ikrar dari American College of Clinical Pharmacology, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar dan akademisi Prof Dr Syawal Gultom. Juga akan diikuti Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan koordinator Presidium MW Kahmi Nasional, Sigit Pamungkas.
\"Kita akan kupas seluruh aspek dengan materi yang disampaikan masing-masing pakar tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing,\" ujarnya.
Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Prof Dr Sri Minda Murni, dr Khairani Sukatendel dan Hendra Utama.
\"Sebagai informasi kepada alumni HMI yang ingin bergabung dapat mengakses lewat aplikasi zoom dengan Meeting ID : 688 891 2133 Password : KAHMIsumut atau melalui tautan https://bit.ly/HBHVirtualKahmiSumut, Atau mengikutnya Live Youtube dan Live Facebook melalui akun ; MW Kahmi Sumut,\" demikian disampaikan Delyuzar.[R]"/>
Kadispora: Wisma Atlit Kita Dahulukan Untuk Kepentingan Pejuang Kesehatan
New normal sendiri akan ditandai dengan dibukanya kembali kegiatan bisnis seperti mall, rumah makan dan perkantoran. Begitu juga instansi dan lembaga pendidikan. Hal ini menurut pemerintah menjadi bagian untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Namun pada sisi lain, kondisi ini sangat rentan memicu masalah baru karena dapat berdampak pada semakin meningkatnya penularan dan kasus baru jika pemerintah tidak serius dalam mengantisipasi penerapan new normal tersebut.
\"Inilah yang akan menjadi topi dalam halal bi halal virtual sekaligus diskusi yang akan digelar malam nanti dengan thema KAHMI di Era New Normal, Daya Tahan Kita: Antara Gelombang Covid-19, Kesehatan, pendidikan dan Ekonomi,\" kata dr Delyuzar selaku ketua panitia.
Ia menjelaskan, kegiatan silaturahmi secara virtual ini akan menghadirkan pembicara seperti Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Penasehat Nasional KAHMI, kemudian peneliti obat Covid di USA Prof Dr Taruna Ikrar dari American College of Clinical Pharmacology, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar dan akademisi Prof Dr Syawal Gultom. Juga akan diikuti Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan koordinator Presidium MW Kahmi Nasional, Sigit Pamungkas.
\"Kita akan kupas seluruh aspek dengan materi yang disampaikan masing-masing pakar tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing,\" ujarnya.
Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Prof Dr Sri Minda Murni, dr Khairani Sukatendel dan Hendra Utama.
\"Sebagai informasi kepada alumni HMI yang ingin bergabung dapat mengakses lewat aplikasi zoom dengan Meeting ID : 688 891 2133 Password : KAHMIsumut atau melalui tautan https://bit.ly/HBHVirtualKahmiSumut, Atau mengikutnya Live Youtube dan Live Facebook melalui akun ; MW Kahmi Sumut,\" demikian disampaikan Delyuzar.[R]"/>
Pademi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 3 bulan di Indonesia akan disikapi dengan penerapan kebijakan new nomal sebagai cara hidup baru. Artinya, pemerintah akan menerapkan kebijakan agar masyarakat dapat membiasakan diri untuk menghindari virus tersebut dengan penerapan protokol kesehatan.
Berita Terkait:
New normal sendiri akan ditandai dengan dibukanya kembali kegiatan bisnis seperti mall, rumah makan dan perkantoran. Begitu juga instansi dan lembaga pendidikan. Hal ini menurut pemerintah menjadi bagian untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Namun pada sisi lain, kondisi ini sangat rentan memicu masalah baru karena dapat berdampak pada semakin meningkatnya penularan dan kasus baru jika pemerintah tidak serius dalam mengantisipasi penerapan new normal tersebut.
"Inilah yang akan menjadi topi dalam halal bi halal virtual sekaligus diskusi yang akan digelar malam nanti dengan thema KAHMI di Era New Normal, Daya Tahan Kita: Antara Gelombang Covid-19, Kesehatan, pendidikan dan Ekonomi," kata dr Delyuzar selaku ketua panitia.
Ia menjelaskan, kegiatan silaturahmi secara virtual ini akan menghadirkan pembicara seperti Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Penasehat Nasional KAHMI, kemudian peneliti obat Covid di USA Prof Dr Taruna Ikrar dari American College of Clinical Pharmacology, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar dan akademisi Prof Dr Syawal Gultom. Juga akan diikuti Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan koordinator Presidium MW Kahmi Nasional, Sigit Pamungkas.
"Kita akan kupas seluruh aspek dengan materi yang disampaikan masing-masing pakar tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing," ujarnya.
Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Prof Dr Sri Minda Murni, dr Khairani Sukatendel dan Hendra Utama.
"Sebagai informasi kepada alumni HMI yang ingin bergabung dapat mengakses lewat aplikasi zoom dengan Meeting ID : 688 891 2133 Password : KAHMIsumut atau melalui tautan https://bit.ly/HBHVirtualKahmiSumut, Atau mengikutnya Live Youtube dan Live Facebook melalui akun ; MW Kahmi Sumut," demikian disampaikan Delyuzar.[R]
Pademi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 3 bulan di Indonesia akan disikapi dengan penerapan kebijakan new nomal sebagai cara hidup baru. Artinya, pemerintah akan menerapkan kebijakan agar masyarakat dapat membiasakan diri untuk menghindari virus tersebut dengan penerapan protokol kesehatan.
Berita Terkait:
New normal sendiri akan ditandai dengan dibukanya kembali kegiatan bisnis seperti mall, rumah makan dan perkantoran. Begitu juga instansi dan lembaga pendidikan. Hal ini menurut pemerintah menjadi bagian untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional.
Namun pada sisi lain, kondisi ini sangat rentan memicu masalah baru karena dapat berdampak pada semakin meningkatnya penularan dan kasus baru jika pemerintah tidak serius dalam mengantisipasi penerapan new normal tersebut.
"Inilah yang akan menjadi topi dalam halal bi halal virtual sekaligus diskusi yang akan digelar malam nanti dengan thema KAHMI di Era New Normal, Daya Tahan Kita: Antara Gelombang Covid-19, Kesehatan, pendidikan dan Ekonomi," kata dr Delyuzar selaku ketua panitia.
Ia menjelaskan, kegiatan silaturahmi secara virtual ini akan menghadirkan pembicara seperti Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Penasehat Nasional KAHMI, kemudian peneliti obat Covid di USA Prof Dr Taruna Ikrar dari American College of Clinical Pharmacology, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi, Dubes Indonesia untuk Maroko Hasrul Azwar dan akademisi Prof Dr Syawal Gultom. Juga akan diikuti Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan koordinator Presidium MW Kahmi Nasional, Sigit Pamungkas.
"Kita akan kupas seluruh aspek dengan materi yang disampaikan masing-masing pakar tersebut sesuai dengan bidangnya masing-masing," ujarnya.
Diskusi ini akan dipandu oleh moderator Prof Dr Sri Minda Murni, dr Khairani Sukatendel dan Hendra Utama.
"Sebagai informasi kepada alumni HMI yang ingin bergabung dapat mengakses lewat aplikasi zoom dengan Meeting ID : 688 891 2133 Password : KAHMIsumut atau melalui tautan https://bit.ly/HBHVirtualKahmiSumut, Atau mengikutnya Live Youtube dan Live Facebook melalui akun ; MW Kahmi Sumut," demikian disampaikan Delyuzar.