Pengacara senior Hamdani Harahap meninggal dunia, Sabtu (29/2/2020). Kabar berpulangnya pengacara yang saat ini tercatat sebagai kuasa hukum dari 6 warga Sumatera Utara yang mengadukan kasus dugaan korupsi pembayaran lahan eks HGU PTPN II ke KPK tersebut, membuat sejumlah rekannya sangat terkejut. Sebab, Hamdani sebelumnya tidak mengeluhkan sakit apapun. Jenazah Hamdani yang dikenal sebagai pengacara 'penolong masyarakat tidak mampu' ini telah dikebumikan pada Minggu (1/3/2020) kemarin. Ribuan pelayat dari kalangan tokoh masyarakat, tokoh politik, para aktifis, pimpinan berbagai ormas terlihat hadir di rumah duka Jalan Juang 45 Komplek Veteran Nomor 11 Laut Dendang, Deli Serdang. Sebelum dimakamkan secara Islam, jenazah pengacara yang sarat pengalaman ini di sholatkan di Mesjid Burhanuddin sekitar 200 meter dari kediaman almarhum Hamdani. Sahat Simatupang salah seorang rekan almarhum mengaku sangat terkejut mendengar berita duka tersebut. Ia mengaku masih bertemu dengan Hamdani sehari sebelum ia meninggal dunia. Saat itu ia datang karena Hamdani memanggilnya untuk bertemu membahas kelengkapan berkas pengaduan 6 warga Sumut terkait pembayaran lahan eks HGU PTPN II. “Dalam pertemuan itu, Bang Hamdani meminta satu dokumen yang berkaitan dengan kepemilikan saham perusahaan di lahan eks HGU PTPN II di dekat Rumah Sakit Haji yang perkaranya sudah diperiksa kejaksaan,” kata Sahat. Menurut Sahat, dalam pertemuan itu, Hamdani mengaku membutuhkan dokumen tersebut karena menyangkut salah satu kliennya sedang berperkara dengan orang dalam dokumen pemeriksaan tersebut. “Beliau menyebut istilah garuda versus naga dilahan eks HGU PTPN II,” ujar Sahat. Esok harinya atau Sabtu 29 Februari 2020, sambung Sahat, Hamdani meneleponnya sekitar pukul 12. 33 WIB. “Nada bicara beliau tidak terdengar seperti orang yang sedang sakit. Beliau mengatakan akan melengkapi berkas pengaduan ke KPK dan mengucapkan terimakasih telah membantunya,” kata Sahat. Sahat mengaku tidak mengetahui Hamdani bertemu siapa saja sepanjang Sabtu siang 29 Februari 2020 sebelum pulang ke rumahnya dan ditemukan meninggal dunia malam harinya.[R]
Pengacara senior Hamdani Harahap meninggal dunia, Sabtu (29/2/2020). Kabar berpulangnya pengacara yang saat ini tercatat sebagai kuasa hukum dari 6 warga Sumatera Utara yang mengadukan kasus dugaan korupsi pembayaran lahan eks HGU PTPN II ke KPK tersebut, membuat sejumlah rekannya sangat terkejut. Sebab, Hamdani sebelumnya tidak mengeluhkan sakit apapun. Jenazah Hamdani yang dikenal sebagai pengacara 'penolong masyarakat tidak mampu' ini telah dikebumikan pada Minggu (1/3/2020) kemarin. Ribuan pelayat dari kalangan tokoh masyarakat, tokoh politik, para aktifis, pimpinan berbagai ormas terlihat hadir di rumah duka Jalan Juang 45 Komplek Veteran Nomor 11 Laut Dendang, Deli Serdang. Sebelum dimakamkan secara Islam, jenazah pengacara yang sarat pengalaman ini di sholatkan di Mesjid Burhanuddin sekitar 200 meter dari kediaman almarhum Hamdani. Sahat Simatupang salah seorang rekan almarhum mengaku sangat terkejut mendengar berita duka tersebut. Ia mengaku masih bertemu dengan Hamdani sehari sebelum ia meninggal dunia. Saat itu ia datang karena Hamdani memanggilnya untuk bertemu membahas kelengkapan berkas pengaduan 6 warga Sumut terkait pembayaran lahan eks HGU PTPN II. “Dalam pertemuan itu, Bang Hamdani meminta satu dokumen yang berkaitan dengan kepemilikan saham perusahaan di lahan eks HGU PTPN II di dekat Rumah Sakit Haji yang perkaranya sudah diperiksa kejaksaan,” kata Sahat. Menurut Sahat, dalam pertemuan itu, Hamdani mengaku membutuhkan dokumen tersebut karena menyangkut salah satu kliennya sedang berperkara dengan orang dalam dokumen pemeriksaan tersebut. “Beliau menyebut istilah garuda versus naga dilahan eks HGU PTPN II,” ujar Sahat. Esok harinya atau Sabtu 29 Februari 2020, sambung Sahat, Hamdani meneleponnya sekitar pukul 12. 33 WIB. “Nada bicara beliau tidak terdengar seperti orang yang sedang sakit. Beliau mengatakan akan melengkapi berkas pengaduan ke KPK dan mengucapkan terimakasih telah membantunya,” kata Sahat. Sahat mengaku tidak mengetahui Hamdani bertemu siapa saja sepanjang Sabtu siang 29 Februari 2020 sebelum pulang ke rumahnya dan ditemukan meninggal dunia malam harinya.© Copyright 2024, All Rights Reserved