Anggota DPD RI dari DKI Jakarta Fahira Idris mengkritik promosi wisata yang dilakukan pemerintah ditengah virus Corona yang sedang merebak. Menurutnya hal ini merupakan pekerjaan yang sia-sia disaat sejumlah negara yang sebelumnya mengklaim terbebas dari virus corona baru atau Covid-19, satu persatu mulai mengonfirmasi virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah masuk ke negara mereka. "Ini artinya, jangkauan virus corona semakin panjang seiring berjalannya waktu. Artinya lagi, semua negara harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk akibat meluasnya penyebaran virus ini," katanya seperti dilansir RMOL, Senin (2/3). Anggota DPD RI dari DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan hampir semua negara saat ini sudah dan sedang memproteksi dirinya masing-masing. Mereka bahkan rela mengesampingkan kegiatan ekonomi, investasi dan pariwisata demi menghalau agar virus corona tidak semakin banyak menginfeksi warganya. “Makanya sekarang fokus Indonesia itu harusnya bukan jor-joran keluarkan anggaran agar turis datang ke, tetapi menyiapkan segala sesuatu baik itu hal yang substansi mulai anggaran, manajemen krisis, penyiapan alat pemeriksaan virus, kesiapan fasilitas kesehatan, sampai yang teknis misalnya saja mengantisipasi kelangkaan masker. Saya belum melihat Pemerintah membahas ini,” ujarnya. Fahira menyesalkan kebijakan pemerintah yang justru berfokus mencari celah ekonomi di tengah kekhawatiran dunia akan Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah menggelontorkan anggaran besar di bidang wisata dengan tujuan agar wisman yang batal mengunjungi China, Korea atau Jepang beralih ke Indonesia. Menurutnya, kebijakan itu adalah hal sia-sia. Seharusnya, gelontoran dana dikeluarkan setelah sebaran virus corona sudah bisa dikendalikan. “Kalau sekarang kita mau promosi seperti apa dan ke siapa? 40 negera lebih sudah terinfeksi. Negara-negara tersebut pasti mengeluarkan kebijakan pembatasan agar warganya tidak berpergian ke luar negeri dan membatasi masuknya warga negara asing ke negaranya,” tanyanya “Saya rasa promosi pariwisata itu pekerjaan yang sia-sia," tutup senator Jakarta ini.[R]
Anggota DPD RI dari DKI Jakarta Fahira Idris mengkritik promosi wisata yang dilakukan pemerintah ditengah virus Corona yang sedang merebak. Menurutnya hal ini merupakan pekerjaan yang sia-sia disaat sejumlah negara yang sebelumnya mengklaim terbebas dari virus corona baru atau Covid-19, satu persatu mulai mengonfirmasi virus yang berasal dari Wuhan, China itu telah masuk ke negara mereka. "Ini artinya, jangkauan virus corona semakin panjang seiring berjalannya waktu. Artinya lagi, semua negara harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk akibat meluasnya penyebaran virus ini," katanya seperti dilansir RMOL, Senin (2/3). Anggota DPD RI dari DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan hampir semua negara saat ini sudah dan sedang memproteksi dirinya masing-masing. Mereka bahkan rela mengesampingkan kegiatan ekonomi, investasi dan pariwisata demi menghalau agar virus corona tidak semakin banyak menginfeksi warganya. “Makanya sekarang fokus Indonesia itu harusnya bukan jor-joran keluarkan anggaran agar turis datang ke, tetapi menyiapkan segala sesuatu baik itu hal yang substansi mulai anggaran, manajemen krisis, penyiapan alat pemeriksaan virus, kesiapan fasilitas kesehatan, sampai yang teknis misalnya saja mengantisipasi kelangkaan masker. Saya belum melihat Pemerintah membahas ini,” ujarnya. Fahira menyesalkan kebijakan pemerintah yang justru berfokus mencari celah ekonomi di tengah kekhawatiran dunia akan Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah menggelontorkan anggaran besar di bidang wisata dengan tujuan agar wisman yang batal mengunjungi China, Korea atau Jepang beralih ke Indonesia. Menurutnya, kebijakan itu adalah hal sia-sia. Seharusnya, gelontoran dana dikeluarkan setelah sebaran virus corona sudah bisa dikendalikan. “Kalau sekarang kita mau promosi seperti apa dan ke siapa? 40 negera lebih sudah terinfeksi. Negara-negara tersebut pasti mengeluarkan kebijakan pembatasan agar warganya tidak berpergian ke luar negeri dan membatasi masuknya warga negara asing ke negaranya,” tanyanya “Saya rasa promosi pariwisata itu pekerjaan yang sia-sia," tutup senator Jakarta ini.© Copyright 2024, All Rights Reserved