PMII menduga ada kelompok radikal di balik penetapan Imam Nahrawi ini yang ingin menjatuhkan kader-kader NU.
\"Selain hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis), juga terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK memang menargetkan kader-kader NU,\" jelas Syarif.
Eksistensi kelompok Taliban di tubuh KPK dianggap sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU seperti Imam Nahrawi.
\"Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
PMII menduga ada kelompok radikal di balik penetapan Imam Nahrawi ini yang ingin menjatuhkan kader-kader NU.
\"Selain hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis), juga terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK memang menargetkan kader-kader NU,\" jelas Syarif.
Eksistensi kelompok Taliban di tubuh KPK dianggap sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU seperti Imam Nahrawi.
\"Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah,\" pungkasnya."/>
PMII menduga ada kelompok radikal di balik penetapan Imam Nahrawi ini yang ingin menjatuhkan kader-kader NU.
\"Selain hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis), juga terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK memang menargetkan kader-kader NU,\" jelas Syarif.
Eksistensi kelompok Taliban di tubuh KPK dianggap sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU seperti Imam Nahrawi.
\"Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah,\" pungkasnya."/>
Koordinator Nasional PBPergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Syarif Hidayatullah mengatakan penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka kental dengan muatan politis. Mereka menduga ada beberapa kelompok radikan dibalik penetapan status tersebut.
Hari ini PMII berencana menggelar aksi demonstrasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penetapan tersangka
eks Menpora tersebut.
"Imam Nahrawi adalah politisi muda yang berlatar belakang nahdliyin yang penuh prestasi selama menjabat menteri. Penetapan tersangka ini kami duga sangat politis dan melanggar hukum," kata Koordinator Nasional PB PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9).
PMII menduga ada kelompok radikal di balik penetapan Imam Nahrawi ini yang ingin menjatuhkan kader-kader NU.
"Selain hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis), juga terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK memang menargetkan kader-kader NU," jelas Syarif.
Eksistensi kelompok Taliban di tubuh KPK dianggap sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU seperti Imam Nahrawi.
"Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah," pungkasnya.
Koordinator Nasional PBPergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Syarif Hidayatullah mengatakan penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka kental dengan muatan politis. Mereka menduga ada beberapa kelompok radikan dibalik penetapan status tersebut.
Hari ini PMII berencana menggelar aksi demonstrasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penetapan tersangka
eks Menpora tersebut.
"Imam Nahrawi adalah politisi muda yang berlatar belakang nahdliyin yang penuh prestasi selama menjabat menteri. Penetapan tersangka ini kami duga sangat politis dan melanggar hukum," kata Koordinator Nasional PB PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9).
PMII menduga ada kelompok radikal di balik penetapan Imam Nahrawi ini yang ingin menjatuhkan kader-kader NU.
"Selain hal ini diumumkan di masa akhir jabatan pimpinan KPK yang lama (berbau politis), juga terindikasi Kelompok Taliban di tubuh KPK memang menargetkan kader-kader NU," jelas Syarif.
Eksistensi kelompok Taliban di tubuh KPK dianggap sengaja merongrong Pancasila dengan upaya merusak citra pemerintah dan menargetkan kader-kader NU seperti Imam Nahrawi.
"Kami meyakini kelompok mereka merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah," pungkasnya.