Menurut legislator DPRD Binjai ini, mengkrucutnya jumlah peserta itu karena parpol yang mendapat kursi terbanyak pada Pileg lalu tidak ingin kehilangan gengsi.
Selain itu, dikatakan Ambi, para elit partai di Kota Binjai sudah pasti akan saling kontak dan bersepakat agar tidak ada calon lain yang hanya bermodalkan uang dan jargon \"Putra Asli Binjai\" muncul di arena kompetisi dalam pertarungan pilkada 2020 nanti.
\"Tak dipungkiri memang para penjajah yang ingin berkuasa di Kota ini pasti sudah mempersiapkan peluru yang nominalnya di atas 20 miliar. Namanya juga penjajah, dengan dalil Putra Asli Binjai mereka sibuk menawarkan diri kepada masyarakat Binjai,\" kata Ambi. [hta] " itemprop="description"/>
Menurut legislator DPRD Binjai ini, mengkrucutnya jumlah peserta itu karena parpol yang mendapat kursi terbanyak pada Pileg lalu tidak ingin kehilangan gengsi.
Selain itu, dikatakan Ambi, para elit partai di Kota Binjai sudah pasti akan saling kontak dan bersepakat agar tidak ada calon lain yang hanya bermodalkan uang dan jargon \"Putra Asli Binjai\" muncul di arena kompetisi dalam pertarungan pilkada 2020 nanti.
\"Tak dipungkiri memang para penjajah yang ingin berkuasa di Kota ini pasti sudah mempersiapkan peluru yang nominalnya di atas 20 miliar. Namanya juga penjajah, dengan dalil Putra Asli Binjai mereka sibuk menawarkan diri kepada masyarakat Binjai,\" kata Ambi. [hta] "/>
Menurut legislator DPRD Binjai ini, mengkrucutnya jumlah peserta itu karena parpol yang mendapat kursi terbanyak pada Pileg lalu tidak ingin kehilangan gengsi.
Selain itu, dikatakan Ambi, para elit partai di Kota Binjai sudah pasti akan saling kontak dan bersepakat agar tidak ada calon lain yang hanya bermodalkan uang dan jargon \"Putra Asli Binjai\" muncul di arena kompetisi dalam pertarungan pilkada 2020 nanti.
\"Tak dipungkiri memang para penjajah yang ingin berkuasa di Kota ini pasti sudah mempersiapkan peluru yang nominalnya di atas 20 miliar. Namanya juga penjajah, dengan dalil Putra Asli Binjai mereka sibuk menawarkan diri kepada masyarakat Binjai,\" kata Ambi. [hta] "/>
Jelang Pilkada serentak di Binjai, sejumlah nama diayak oleh kelompok-kelompok masyarakat. Hasilnya pun mengagetkan. Sejumlah wajah baru dan muka lama kembali muncul.
"Sekian nama yang muncul itu, di Pilkada 2020 Binjai bisa jadi mengkerucut. Hanya dua paslon atau bahkan tunggal," kata Politisi Gerindra Ambi Suswandi Buana mengomentari hasil beberapa survei yang dilakukan kelompok masyarakat.
Menurut legislator DPRD Binjai ini, mengkrucutnya jumlah peserta itu karena parpol yang mendapat kursi terbanyak pada Pileg lalu tidak ingin kehilangan gengsi.
Selain itu, dikatakan Ambi, para elit partai di Kota Binjai sudah pasti akan saling kontak dan bersepakat agar tidak ada calon lain yang hanya bermodalkan uang dan jargon "Putra Asli Binjai" muncul di arena kompetisi dalam pertarungan pilkada 2020 nanti.
"Tak dipungkiri memang para penjajah yang ingin berkuasa di Kota ini pasti sudah mempersiapkan peluru yang nominalnya di atas 20 miliar. Namanya juga penjajah, dengan dalil Putra Asli Binjai mereka sibuk menawarkan diri kepada masyarakat Binjai," kata Ambi. [hta]
Jelang Pilkada serentak di Binjai, sejumlah nama diayak oleh kelompok-kelompok masyarakat. Hasilnya pun mengagetkan. Sejumlah wajah baru dan muka lama kembali muncul.
"Sekian nama yang muncul itu, di Pilkada 2020 Binjai bisa jadi mengkerucut. Hanya dua paslon atau bahkan tunggal," kata Politisi Gerindra Ambi Suswandi Buana mengomentari hasil beberapa survei yang dilakukan kelompok masyarakat.
Menurut legislator DPRD Binjai ini, mengkrucutnya jumlah peserta itu karena parpol yang mendapat kursi terbanyak pada Pileg lalu tidak ingin kehilangan gengsi.
Selain itu, dikatakan Ambi, para elit partai di Kota Binjai sudah pasti akan saling kontak dan bersepakat agar tidak ada calon lain yang hanya bermodalkan uang dan jargon "Putra Asli Binjai" muncul di arena kompetisi dalam pertarungan pilkada 2020 nanti.
"Tak dipungkiri memang para penjajah yang ingin berkuasa di Kota ini pasti sudah mempersiapkan peluru yang nominalnya di atas 20 miliar. Namanya juga penjajah, dengan dalil Putra Asli Binjai mereka sibuk menawarkan diri kepada masyarakat Binjai," kata Ambi. [hta]