Para aktivis hak-hak hewan turun ke jalanan dengan bersepeda di kota India, Jaipur pada hari Minggu (11/8). Mereka menuntut diakhirinya penggunaan gajah untuk membawa wisatawan ke salah satu atraksi utama negara itu, Benteng Amber yang ikonik.
Mereka mendorong penggunaan sepeda daripada membebani gajah untuk mengangkut wisatawan.
Aksi protes itu dilakukan oleh badan amal hewan Perlindungan Hewan Dunia (WAP) untuk menandai Hari Gajah Sedunia yang jatuh pada hari Senin (12/8).
Diketahui bahwa ada sekitar 100 gajah yang dipekerjakan untuk membawa wisatawan di sepanjang jalur sepanjang satu kilometer ke atas bukit menuju benteng.
Ini adalah pendakian yang curam di atas bebatuan yang keras.
Para aktivis menyebut, gabungan beban dua orang wisatawan ditambah pawang gajah serta pelana kayu yang digunakan di atas punggung gajah memiliki berat yang bisa mencapai sekitar 300 kilogram.
Para aktivis khawatir gajah-gajah tersebut tidak mendapatkan perlakuan yang layak dari pawangnya serta mengalami kekerasan.
"Ini bukan hanya masalah metode kejam yang digunakan untuk melatih mereka agar mereka patuh,!tetapi juga fakta bahwa banyak (gajah) yang sangat membutuhkan bantuan medis. Mulai dari penyakit tuberkulosis, masalah darah, kebutaan, kurang gizi, dan cedera kaki karena berjalan di permukaan yang keras," kata salah satu aktivis WAP, Kirsty Warren.
Aksi protes semacam itu sebenarnya bukan yang pertama terjadi. Aksi serupa kerap dilakukan beberapa waktu lalu oleh aktivis hak hewan di Jaipur.
Namun mereka tidak cukup kuat untuk membujuk departemen pariwisata untuk membatasi jumlah penggunaan gajah. [hta]
© Copyright 2024, All Rights Reserved