Anggota tim, Agus Gunawan mengatakan dari Indonesia terdapat 4 tim yang berlaga pada kejuaraan yang diikuti oleh para atlit dari beberapa negara seperti Brunai Darussalam, Malaysia dan Singapura tersebut. Namun dari 4 tim tersebut, mereka yang berasal dari Sumatera Utara berangkat tanpa adanya dukungan operasional dari pengurus daerah.
\"Mulai dari uang pendaftaraan, tiket pesawat hingga operasionalnya selama kegiatan kami semua memakai dana kami sendiri,\" katanya, Senin (8/7/2019).
Dana keberangkatan mereka kata Gunawan, dikumpulkan melalui beberapa aksi mulai dari kegiatan berjualan hingga membongkar tabungan masing-masing.
\"Kami berangkat dengan modal 300.000 rupiah saja untuk 6 orang, beruntung nya tiket pesawat dan operasional selama disini di bantu teman malaysia,\" imbuh Andri anggota tim lainnya.
Atas prestasi ini, mereka mengaku sangat puas meskipunt tetap terbesit kekecewaan karena upaya mereka meraih prestasi sangat minim dukungan. Mereka berharap kedepannya kejadian-kejadian serupa tidak terulang.
\"Kami sangat puas bang bisa berlaga di kejuaraan Asia ini. Terima kasih untuk pemerintah dan pengurus arung jeram daerah karena tidak mendukung tim ini yang dipandang sebelah mata,\" demikian Agus Gunawan menyampaikan kritiknya." itemprop="description"/>
Anggota tim, Agus Gunawan mengatakan dari Indonesia terdapat 4 tim yang berlaga pada kejuaraan yang diikuti oleh para atlit dari beberapa negara seperti Brunai Darussalam, Malaysia dan Singapura tersebut. Namun dari 4 tim tersebut, mereka yang berasal dari Sumatera Utara berangkat tanpa adanya dukungan operasional dari pengurus daerah.
\"Mulai dari uang pendaftaraan, tiket pesawat hingga operasionalnya selama kegiatan kami semua memakai dana kami sendiri,\" katanya, Senin (8/7/2019).
Dana keberangkatan mereka kata Gunawan, dikumpulkan melalui beberapa aksi mulai dari kegiatan berjualan hingga membongkar tabungan masing-masing.
\"Kami berangkat dengan modal 300.000 rupiah saja untuk 6 orang, beruntung nya tiket pesawat dan operasional selama disini di bantu teman malaysia,\" imbuh Andri anggota tim lainnya.
Atas prestasi ini, mereka mengaku sangat puas meskipunt tetap terbesit kekecewaan karena upaya mereka meraih prestasi sangat minim dukungan. Mereka berharap kedepannya kejadian-kejadian serupa tidak terulang.
\"Kami sangat puas bang bisa berlaga di kejuaraan Asia ini. Terima kasih untuk pemerintah dan pengurus arung jeram daerah karena tidak mendukung tim ini yang dipandang sebelah mata,\" demikian Agus Gunawan menyampaikan kritiknya."/>
Anggota tim, Agus Gunawan mengatakan dari Indonesia terdapat 4 tim yang berlaga pada kejuaraan yang diikuti oleh para atlit dari beberapa negara seperti Brunai Darussalam, Malaysia dan Singapura tersebut. Namun dari 4 tim tersebut, mereka yang berasal dari Sumatera Utara berangkat tanpa adanya dukungan operasional dari pengurus daerah.
\"Mulai dari uang pendaftaraan, tiket pesawat hingga operasionalnya selama kegiatan kami semua memakai dana kami sendiri,\" katanya, Senin (8/7/2019).
Dana keberangkatan mereka kata Gunawan, dikumpulkan melalui beberapa aksi mulai dari kegiatan berjualan hingga membongkar tabungan masing-masing.
\"Kami berangkat dengan modal 300.000 rupiah saja untuk 6 orang, beruntung nya tiket pesawat dan operasional selama disini di bantu teman malaysia,\" imbuh Andri anggota tim lainnya.
Atas prestasi ini, mereka mengaku sangat puas meskipunt tetap terbesit kekecewaan karena upaya mereka meraih prestasi sangat minim dukungan. Mereka berharap kedepannya kejadian-kejadian serupa tidak terulang.
\"Kami sangat puas bang bisa berlaga di kejuaraan Asia ini. Terima kasih untuk pemerintah dan pengurus arung jeram daerah karena tidak mendukung tim ini yang dipandang sebelah mata,\" demikian Agus Gunawan menyampaikan kritiknya."/>
Ketiadaan dana dari pengurus daerah olahraga arung jeram tidak membuat tim River Guide Sumatera (RGS) mengurungkan niat untuk ikut pada kegiatan "Train Hard, Win Easy" Kampar River Festival 2019 di Malaysia. Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 hari yakni 5-7 Juli 2019 tersebut mereka bahkan berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah menyabet juara ketiga.
Anggota tim, Agus Gunawan mengatakan dari Indonesia terdapat 4 tim yang berlaga pada kejuaraan yang diikuti oleh para atlit dari beberapa negara seperti Brunai Darussalam, Malaysia dan Singapura tersebut. Namun dari 4 tim tersebut, mereka yang berasal dari Sumatera Utara berangkat tanpa adanya dukungan operasional dari pengurus daerah.
"Mulai dari uang pendaftaraan, tiket pesawat hingga operasionalnya selama kegiatan kami semua memakai dana kami sendiri," katanya, Senin (8/7/2019).
Dana keberangkatan mereka kata Gunawan, dikumpulkan melalui beberapa aksi mulai dari kegiatan berjualan hingga membongkar tabungan masing-masing.
"Kami berangkat dengan modal 300.000 rupiah saja untuk 6 orang, beruntung nya tiket pesawat dan operasional selama disini di bantu teman malaysia," imbuh Andri anggota tim lainnya.
Atas prestasi ini, mereka mengaku sangat puas meskipunt tetap terbesit kekecewaan karena upaya mereka meraih prestasi sangat minim dukungan. Mereka berharap kedepannya kejadian-kejadian serupa tidak terulang.
"Kami sangat puas bang bisa berlaga di kejuaraan Asia ini. Terima kasih untuk pemerintah dan pengurus arung jeram daerah karena tidak mendukung tim ini yang dipandang sebelah mata," demikian Agus Gunawan menyampaikan kritiknya.
Ketiadaan dana dari pengurus daerah olahraga arung jeram tidak membuat tim River Guide Sumatera (RGS) mengurungkan niat untuk ikut pada kegiatan "Train Hard, Win Easy" Kampar River Festival 2019 di Malaysia. Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 hari yakni 5-7 Juli 2019 tersebut mereka bahkan berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah menyabet juara ketiga.
Anggota tim, Agus Gunawan mengatakan dari Indonesia terdapat 4 tim yang berlaga pada kejuaraan yang diikuti oleh para atlit dari beberapa negara seperti Brunai Darussalam, Malaysia dan Singapura tersebut. Namun dari 4 tim tersebut, mereka yang berasal dari Sumatera Utara berangkat tanpa adanya dukungan operasional dari pengurus daerah.
"Mulai dari uang pendaftaraan, tiket pesawat hingga operasionalnya selama kegiatan kami semua memakai dana kami sendiri," katanya, Senin (8/7/2019).
Dana keberangkatan mereka kata Gunawan, dikumpulkan melalui beberapa aksi mulai dari kegiatan berjualan hingga membongkar tabungan masing-masing.
"Kami berangkat dengan modal 300.000 rupiah saja untuk 6 orang, beruntung nya tiket pesawat dan operasional selama disini di bantu teman malaysia," imbuh Andri anggota tim lainnya.
Atas prestasi ini, mereka mengaku sangat puas meskipunt tetap terbesit kekecewaan karena upaya mereka meraih prestasi sangat minim dukungan. Mereka berharap kedepannya kejadian-kejadian serupa tidak terulang.
"Kami sangat puas bang bisa berlaga di kejuaraan Asia ini. Terima kasih untuk pemerintah dan pengurus arung jeram daerah karena tidak mendukung tim ini yang dipandang sebelah mata," demikian Agus Gunawan menyampaikan kritiknya.